Makan Bergizi Gratis di Jepara Disebut Kurang, Ini Takaran Gizinya
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 17 Februari 2025 15:29:00
Murianews, Jepara – Makan bergizi gratis resmi digulirkan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (17/2/2025). Sejumlah siswa menyebut menu yang disediakan enak namun kurang mengenyangkan.
Meski disebut kurang mengenyangkan, namun menu yang disediakan ternyata sudah mencukupi takaran gizi yang dibutuhkan pada setiap penerimanya.
Ahli Gizi Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis Ninfa mengatakan, setiap menu yang disediakan dianggarkan Rp 10 ribu.
Meski harga per porsinya segitu, namun kandungan gizinya dinilai sudah mencukupi bagi masing-masing penerimanya dengan tingkatan sekolah dan kebutuhan gizi yang diterima.
Untuk anak TK/PAUD, setiap menu, kandungan gizinya meliputi energi total 360 kilo kalori atau 25 persen memenuhi angka kebutuhan gizi (AKG). Kemudian, 14 gram protein atau 37 AKG, 12,6 gram lemak atau 25 persen AKG, dan 55 gram karbohidrat atau 55 persen AKG.
Lalu anak kelas 1-3 SD, takaran gizinya yaitu energi total 412 kilo kalori atau 25 persen AKG, 16 gra protein atau 40 persen AKG, 14 gram lemak atau 25 persen AKG, dan 56 gram karbohidrat atau 56 AKG.
Sedangkan untuk kelas 4-6 SD dan SMP, takaran gizinya yakni 690 kilo kalori atau 33 persen AKG, 30 gram protein atau 40 persen AKG, 27 gram lemak atau 33 persen AKG dan 95 gram karbohidrat atau 30 persen AKG.
Takaran Gizi untuk Anak SMA...
Untuk SMA, takaran energi total sebanyak 32 persen AKG, 35 gram protein dari AKG, 29 gram protein dari AKG dan 100 gram karbohidrat dari AKG.
”Kami pastikan dalam satu porsi setiap harinya mengandung takaran gizi yang cukup,” jelas Ninfa.
Sementara itu, pada hari pertama ini, Senin (17/2/2025), SPPG menyediakan 2.247 porsi untuk 24 sekolah mulai dari tingkat kelompok bermain hingga SMA.
Kepala dapur SPPG 002, Fauzul Muna menjelaskan, setiap menunya meliputi nasi, sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan, serta susu kemasan. Setiap sepuluh hari, menu yang diberikan akan berganti-ganti. Setelahnya, menu kembali pada hari pertama.
”Untuk menunya, selama sepuluh hari berganti-ganti. Setelah itu kembali ke menu hari pertama. Begitu selanjutnya,” sebut Muna saat di SDN 2 Ngabul.
Dandim 0719/Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi mengatakan, menu-menu itu nantinya masih akan disesuaikan dengan kondisi siswa. Jika ada siswa yang alergi dengan menu tertentu, maka akan disesuaikan.
”Misalkan alergi medis, misalkan kalau makan langsung alergi, itu kita tentunya ada perhatian khusus. Tapi kalau hanya tidak suka sayur, tidak suka buah, mohon maaf itu akan tetap kami ajari,” imbuh Dandim.
Editor: Zulkifli Fahmi



