Kamis, 20 November 2025

Bang Jack mengatakan, limbah tersebut saat ini memang belum menimbulkan dampak seperti yang sudah-sudah. Seperti rasa gatal di kulit setelah bermain di laut. Namun ia khawatir, limbah tersebut kembali merusak biota ataupun vegetasi di sekitar pantai.

”Setelah satu tahun tutup sudah mulai bagus lagi air laut kita, pantainya sudah mulai memutih, ini (limbahnya) malah mulai lagi. Efeknya saat ini memang belum terasa,” ungkapnya.

Meskipun begitu, lanjut dia, warga Karimunjawa berharap agar ada ketegasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara. Warga meminta tambak ditutup total dan menindak tegas pemiliknya.

”Masyarakat menekan pemerintah, menunggu, mempertanyakan kapan keluarnya SP (surat peringatan) 2 setelah keluar SP 1," tegasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Perekonomian dan SDA, Setda Jepara Ferry Yudha Adhi Dharma mengatakan untuk SP 1 memang sudah disampaikan kepada empat orang pemilik tambak udang pada 19 Februari 2025 lalu.

Empat orang tersebut yaitu Suroto Kunawi, Sardi, dan Marlan. Keempatnya merupakan warga Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa.

”SP 1 kemarin sudah, untuk SP2 masih akan dibahas lebih lanjut lagi dengan pimpinan,” ujarnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler