Rabu, 19 November 2025

Untuk itulah, JIF-BW kali ini mengangkat tajuk The World Carving Center. Harapannya, mata global kembali melihat Kabupaten Jepara sebagai pusat kerajinan ukir di dunia.

“Sebagai Kota Ukir, kita sudah ratusan tahun dikenal dunia. Jangan sampai malah terpuruk. Semua elemen (pelaku furnitur) bisa maju bersama,” harap Alhaq.

Sementara itu, Ahmad Hasanuddin, pemilik mebel Setia Rizqi Furniture, mengaku baru pertama kali ikut pameran mebel. Selama ini, dia hanya menjadi penonton. Di JIF-BW ini, dia mendapatkan stand di luar aula utama. Tempatnya tak begitu strategis. Dia memamerkan mebel untuk masjid dan kaligrafi.

Sebagai pemula dan pelaku UKM, Hasan mengaku merasa minder dengan pengusaha-pengusaha lain yang notabene kelas atas.  Dia juga sadar betul semua sudah memiliki pasarnya masing-masing.

“Minder itu pasti. Karena baru kali ini ikut pameran. Tapi tak apa, saya ambil positifnya saja,” kata pengusaha mebel yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta, Bok Biru, Kecamatan Tahunan itu

Dari pameran ini, Hasan tak berharap banyak barang-barangnya akan laku terjual. Baginya, bisa bertemu dengan pengusaha-pengusaha lain di atasnya sudah dia syukuri. Sebab dia bisa belajar berkomunikasi bisnis dengan para buyer.

Editor: Anggara Jiwandhana

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler