Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara - Hidup di pulau terpencil membuat warga Desa Parang, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) menghadapi banyak batasan. Dalam urusan kesehatan misalnya, kerap kali ibu hamil warga Pulau Parang melahirkan di tengah laut.

Realitas itu diungkapkan oleh Yunia Fatmasari, warga Pulau Parang, Karimunjawa. Menurutnya, Laut merupakan satu-satunya jalur transportasi yang bisa dilalui warga untuk keluar dari pulau Parang.

Fatma bercerita, setiap kali warga Pulau Parang sakit atau hendak melahirkan, layanan kesehatan terdekat adalah Puskesmas Karimunjawa. Dengan menaiki kapal nelayan, warga harus menempuh perjalanan laut selama dua jam.

Jika Puskesmas tak sanggup menangani, mau tidak mau harus dilarikan ke Jepara. Bila tak menggunakan kapal nelayan, warga hanya bisa mengandalkan kapal penyeberangan. Baik kapal Siginjai dengan jarak tempuh sekitar 4,5 jam, atau kapal cepat dengan jarak sekitar 2,5 jam.

Karena jarak tempuh yang jauh itu, kata Fatma, tak jarang ada ibu hamil dari Pulau Parang ada yang terpaksa melahirkan di tengah laut. Situasi ini telah banyak terjadi, karena memang harus menempuh perjalanan jauh.

“Warga sakit keras atau ibu melahirkan malah (terkadang) belum mendapatkan perawatan intensif. Bahkan malah ada yang meninggal atau melahirkan di tengah laut,” ungkap Fatma saat Bupati Jepara Witiarso Utomo berkunjung ke Pulau Parang, Jumat (9/5/2025).

Butuh Ambulan Laut...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler