Rabu, 19 November 2025

 

Untuk itu, warga Pulau Parang menginginkan agar pemerintah bisa menyediakan kapal atau ambulan laut. Ambulan laut itu diharapkan bisa membantu warga Pulau Parang ketika menghadapi situasi genting, seperti ketika sakit atau akan melahirkan.

“Kalau disetujui kapal ambulan itu dibuat di sini agar spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan,” harapnya.

Sebelumnya, pada awal Februari 2023 lalu, Pemerintah Provinsi Jateng pernah memberikan ambulan laut. Namun spesifikasinya tak cocok untuk wilayah itu, sehingga fungsinya menjadi tidak maksimal.

Saat itu, kapal yang diberikan hanya memiliki panjang 10,2 meter dan lebar 3 meter. Dinding kapal yang terlalu tinggi mengakibatkan mudah terombang-ambing angin. Selain itu Kapal Ambulan ini hanya dibekali satu mesin.

Dengan spesifikasi ambulans laut seperti itu perjalanan menjadi lebih lama. Dari Pulau Karimunjawa ke Pulau Parang misalnya, waktu tempuh selama empat jam. Lalu, jika dari Pulau Karimunjawa ke Jepara, perjalanannya bisa mencapai 12 jam lebih.

Bupati Jepara Witiarso Utomo merespon keluhan masyarakat terkait fasilitas kesehatan itu. Wiwit berencana membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) di Pulau Parang. Hanya saja, Pustu itu bisa dibangun jika lahannya milik pemerintah daerah. Pihaknya meminta Pemdes Parang dibantu kalangan ibu-ibu untuk mengawal pengadaan tanah untuk pustu tersebut.

“Bangun pustu cukup 500 meter persegi. Harga tanahnya yang terjangkau saja Rp50 ribu per meter agar bisa segera direalisasikan,” ujarnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler