“(Setiap hari) Yang sudah masuk ke TPA sekitar 40 persen yang sudah tertangani,” sebut Anisa, Sabtu (5/7/2025).
Anisa menyebut, Pemkab Jepara ditarget oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengelola sampah 70 persen dari produksi total harian. Namun bila sudah mencapai 50 persen, Anisa menyebut masih bisa dianggap baik.
Sementara untuk ratusan ton sampah sisa produksi harian yang tidak tertangani Pemkab Jepara, lanjut Anisa, sampah-sampah itu sebagian besar terbengkalai. Seperti di desa-desa yang masyarakatnya masih membuang sampah di sekitar rumah.
“Di desa-desa itu kan masih ada pekarangan luas. Warga membuat blumbang (lubang untuk membuang sampah),” kata Anisa.
Murianews, Jepara - Produksi sampah di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) masih menjadi persoalan serius bagi Pemkab Jepara. Betapa tidak, setiap hari, ratusan ton sampah tak bisa terangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Kabid Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara (DLH Jepara), Anisa Salmah menyebutkan, dalam sehari, produksi sampah di seluruh wilayah Kabupaten Jepara lebih dari 500 ton. Namun yang bisa masuk ke Tempat Pembuangan Akhir Bandengan (TPA Bandengan), hanya sekitar 150 ton. Di sisi lain, TPA Bandengan merupakan satu-satunya TPA di Jepara.
“(Setiap hari) Yang sudah masuk ke TPA sekitar 40 persen yang sudah tertangani,” sebut Anisa, Sabtu (5/7/2025).
Anisa menyebut, Pemkab Jepara ditarget oleh Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengelola sampah 70 persen dari produksi total harian. Namun bila sudah mencapai 50 persen, Anisa menyebut masih bisa dianggap baik.
Sementara untuk ratusan ton sampah sisa produksi harian yang tidak tertangani Pemkab Jepara, lanjut Anisa, sampah-sampah itu sebagian besar terbengkalai. Seperti di desa-desa yang masyarakatnya masih membuang sampah di sekitar rumah.
“Di desa-desa itu kan masih ada pekarangan luas. Warga membuat blumbang (lubang untuk membuang sampah),” kata Anisa.
Desa Mandiri Sampah...
Selain itu, sebagian kecil desa juga sudah membentuk desa mandiri sampah. DLH Jepara, kata Anisa, terus mendorong masyarakat agar mendirikan desa mandiri sampah.
“Kita menggiatkan memperbanyak untuk mandiri sampah, menyelesaikan sampah di desa masing-masing,” ujar Anisa.
Berdasarkan data DLH Jepara, sepanjang tahun 2024 lalu, produksi sampah di Kabupaten Jepara, menembus 157.571,51 ton. Sampah-sampah itu berasal dari seluruh wilayah Jepara yang dikumpulkan di TPA Bandengan.
Soal sampah ini memang menjadi momok tersendiri bagi Pemkab Jepara. Sebelumnya, Kepala DLH Kabupaten Jepara, Aris Setiawan mengatakan, masalah polusi plastik telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Jumlah sampah plastik terus meningkat seiring dengan tingginya penggunaan produk plastik dalam aktivitas rumah tangga.
“Berdasarkan data rencana induk pengelolaan persampahan, 73 persen sampah di Jepara merupakan jenis anorganik. Dari angka itu, 33 persen merupakan sampah plastik,” kata Aris, Jumat (6/6/2025).
Editor: Budi Santoso