Rivaldo, meraih medali dari even Japan Design Idea and Invention Expo 2025 yang berlangsung 5 dan 6 Juli 2025. Mahasiswa Unisnu Jepara ini masuk di kategori energi terbarukan dengan mengangkat penelitian tentang “Green Eco Energy: Utilizing Furniture Wood Waste as An Environmentally Friendly Renewable Fuel”.
Mahasiswa Unisnu semester akhir itu memulai risetnya sejak tahun 2024 lalu. Dirinya mengakui produk wood pellet memang sudah ada di Kota Ukir. Namun rata-rata bahan bakunya bukan dari limbah, melainkan serbuk dari pohon baru yang ditebang.
“Sedangkan di Jepara kan, banyak limbah kayu (mebel). Dan belum dimanfaatkan dengan baik. Sejauh ini hanya digunakan untuk bahan bakar membuat tahu, tempe atau lainnya,” kata mahasiswa asal Karimunjawa itu saat dihubungi Murianews.com lewat sambungan telepon, Senin (7/7/2025).
Selama proses riset, Rivaldo melakukan uji coba sekitar sepuluh kali. Mahasiswa Unisnu Jepara ini memanfaatkan limbah mebel jenis kayu jati dan mahoni. Untuk ini dirinya harus memilih jenis-jenis kayu yang kadar abu dan karbonnya memenuhi standar.
“Bahan bakunya melimpah. Peluang ekspor wood pellet juga besar. Terutama di Jepang,” sebut mahasiswa program studi Teknik Informatika di Unisnu Jepara itu.
Murianews, Jepara - M Dwi Rivaldo, mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara sukses menyabet medali perunggu lomba penelitian di Jepang. Rivaldo berhasil berinovasi memanfaatkan limbah mebel menjadi wood pellet yang bermanfaat sebagai energi terbarukan.
Rivaldo, meraih medali dari even Japan Design Idea and Invention Expo 2025 yang berlangsung 5 dan 6 Juli 2025. Mahasiswa Unisnu Jepara ini masuk di kategori energi terbarukan dengan mengangkat penelitian tentang “Green Eco Energy: Utilizing Furniture Wood Waste as An Environmentally Friendly Renewable Fuel”.
Mahasiswa Unisnu semester akhir itu memulai risetnya sejak tahun 2024 lalu. Dirinya mengakui produk wood pellet memang sudah ada di Kota Ukir. Namun rata-rata bahan bakunya bukan dari limbah, melainkan serbuk dari pohon baru yang ditebang.
“Sedangkan di Jepara kan, banyak limbah kayu (mebel). Dan belum dimanfaatkan dengan baik. Sejauh ini hanya digunakan untuk bahan bakar membuat tahu, tempe atau lainnya,” kata mahasiswa asal Karimunjawa itu saat dihubungi Murianews.com lewat sambungan telepon, Senin (7/7/2025).
Selama proses riset, Rivaldo melakukan uji coba sekitar sepuluh kali. Mahasiswa Unisnu Jepara ini memanfaatkan limbah mebel jenis kayu jati dan mahoni. Untuk ini dirinya harus memilih jenis-jenis kayu yang kadar abu dan karbonnya memenuhi standar.
“Bahan bakunya melimpah. Peluang ekspor wood pellet juga besar. Terutama di Jepang,” sebut mahasiswa program studi Teknik Informatika di Unisnu Jepara itu.
Inovasi...
Inovasi yang dikembangkannya, kemudian dibawa ke salah satu kompetisi riset nasional di Solo beberapa waktu lalu. Hasilnya, inovasinya berhasil menyabet juara dua.
Tak puas dengan itu, Rivaldo kemudian membawa risetnya ke Jepang. Dari 366 tim yang datang dari 25 negara, Rivaldo adalah satu-satunya peserta dari Indonesia, mewakili Unisnu Jepara.
Hasil inovasi tersebut membuat banyak pihak mengapresiasi. Bahkan, beberapa pengusaha mebel di Jepara memberi tawaran untuk kerjasama.
Rivaldo juga mengaku, keberangkatannya ke Jepang disokong banyak pihak. Mulai dari kampus Unisnu Jepara, Pemkab Jepara, anggota DPRD Jepara dan Jateng, hingga beberapa pengusaha mebel.
Dengan hasil inovasi yang dibuatnya, Rivaldo berharap karyanya bisa bermanfaat bagi banyak orang. Terutama bagi dunia mebel di Bumi Kartini Jepara.
“Saya sangat bersyukur dengan prestasi ini. Semoga ke depan risetnya bisa terus berkembang dan bermanfaat,” ujar mahasiswa Unisnu Jepara ini.
Editor: Budi Santoso