Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara - Nafas ekspor furnitur dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) masih tersengal-sengal. Kondisi itu diperparah dengan adanya perang antara Iran dan Israel.

Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika pada Kementrian Luar Negeri (Kemlu RI), Trisani Paramita menyatakan bahwa sebagian besar pengusaha ekspor furnitur Indonesia, terutama Jepara, sangat terdampak dengan situasi geopolitik itu.

Dari berbagai keluhan para pengusaha yang diterimanya, Trisani mengungkapkan mereka terbebani dengan biaya operasional dan pengiriman logistik yang mulai dirasa meningkat. Perang Iran Israel menganggu akses pengiriman barang ekspor.

“Dampaknya terlihat pada rute pengiriman laut maupun udaranya yang terganggu,” ujar Trisani saat berkunjung ke Jepara, Selasa (8/7/2025).

Selama ini, Amerika dan Eropa telah menjadi pasar ekspor tradisional furnitur Indonesia. Namun melihat situasi geopolitik yang mencemaskan seperti saat ini, Trisani menawarkan pasar alternatif di belahan dunia lainnya.

Berdasarkan Data Economic Intelligence, sebut Trisani, terdapat enam negara yang menurutnya bisa menjadi pasar ekspor alternatif produk furniture. Masing-masing adalah Australia, Korea Selatan, India, Afrika Selatan, Malaysia, dan Dubai.

“Potensi buyer di enam negara tersebut cukup besar ya, tapi selama ini kurang kita sadari dengan potensi dari pasar tersebut. Seperti misalnya Afrika, padahal mereka sebenarnya juga perlu (produk furnitur),” ujarnya.

Pasar Alternatif...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler