Edy Prayitno saat ini masih aktif menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jepara. PSI merupakan salah satu partai pendukung Wiwit saat nyalon bupati.
Sedangkan Nur Kholis sebelumnya menjabat sebagai Bendahara DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Jepara. PAN juga merupakan salah satu parpol pengusung Witiarso Utomo di Pilkada 2024 lalu.
Bambang Harsono, Ketua DPD PAN Kabupaten Jepara mengonfirmasi, Nur Kholis adalah bendaharanya di partai. Namun per 1 Maret 2025 lalu sudah mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu tertuang dalam Surat Keterangan PAN/11.30/K-S/026/III/2025.
“Pak Nur Kholis sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bendahara DPD PAN Jepara. Sudah ada suratnya juga. Waktu mau melamar (mendaftar seleksi), dia izin ke saya,” kata Bambang saat dihubungi Murianews.com lewat sambungan telepon, Selasa (12/8/2025) sore.
Kepada Nur Kholis, Bambang berpesan agar bisa memberikan perubahan baik dan signifikan bagi Perumda Aneka Usaha Jepara. Sebab sebagai anggota DPRD Jepara, pihaknya tahu betul bahwa Perumda Aneka Usaha Jepara sedang tidak baik-baik saja. Sehingga diingatkannya, agar ada pembenahan yang serius.
Murianews, Jepara – Bupati Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Witiarso Utomo resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) Perumda Aneka Usaha. Dua orang yang ditunjuk merupakan anggota partai politik (parpol) yang mendukung Witiarso Utomo dalam pencalonannya sebagai Bupati Jepara 2024 lalu.
Adapun jajaran pimpinan Perumda Aneka Usaha Jepara adalah Wike Dwi sebagai dirut. Kemudian Nur Kholis sebagai Direktur Umum, serta Dewan pengawas (Dewas) dari unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) Eriza Rudi Yulianto yang saat ini menjabat Kepala DPMPTSP. Lalu untuk Dewas dari unsur masyarakat adalah Edi Prayitno.
Edy Prayitno saat ini masih aktif menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jepara. PSI merupakan salah satu partai pendukung Wiwit saat nyalon bupati.
Sedangkan Nur Kholis sebelumnya menjabat sebagai Bendahara DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Jepara. PAN juga merupakan salah satu parpol pengusung Witiarso Utomo di Pilkada 2024 lalu.
Bambang Harsono, Ketua DPD PAN Kabupaten Jepara mengonfirmasi, Nur Kholis adalah bendaharanya di partai. Namun per 1 Maret 2025 lalu sudah mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu tertuang dalam Surat Keterangan PAN/11.30/K-S/026/III/2025.
“Pak Nur Kholis sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bendahara DPD PAN Jepara. Sudah ada suratnya juga. Waktu mau melamar (mendaftar seleksi), dia izin ke saya,” kata Bambang saat dihubungi Murianews.com lewat sambungan telepon, Selasa (12/8/2025) sore.
Kepada Nur Kholis, Bambang berpesan agar bisa memberikan perubahan baik dan signifikan bagi Perumda Aneka Usaha Jepara. Sebab sebagai anggota DPRD Jepara, pihaknya tahu betul bahwa Perumda Aneka Usaha Jepara sedang tidak baik-baik saja. Sehingga diingatkannya, agar ada pembenahan yang serius.
PSI Jepara...
Terpisah, Ketua DPD PSI Jepara, Jati Pujiatmoko mengatakan, Edy Prayitno saat ini sedang mengurus proses pengunduran diri dari jabatannya sebagai Sekretaris DPD PSI Jepara. Surat itu sudah dikirimkan kepada DPW PSI Jateng.
“Kami sebagai Ketua DPD PSI Jepara mempersilahkan. Yang pasti harus mundur dari partai politik. (Aturan di PSI) Harus mundur,” jelas politisi yang akrab disapa Momok itu.
Menanggapi itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo menyatakan bahwa proses seleksi itu sudah melalui tahapan panjang yang dilakukan oleh lembaga independen. Soal Edy Prayitno dan Nur Kholis, Witiarso Utomo memastikan pilihannya sudah berdasarkan penilaian yang sah.
“Itu wajar saja ada suara seperti itu (pemilihan pimpinan Perumda Aneka Usaha karena pendukung saat Pilkada). Tapi kita lihat lah, nilai-nilainya yang ada dari seleksi itu, yang jadi acuan,” kata Witiarso Utomo.
Terlepas dari hal itu, Witiarso Utomo menekankan kepada para pimpinan yang terpilih itu untuk bisa bekerja dengan keras. Pihaknya meminnta agar Perumda Aneka Usaha Jepara bisa jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Editor: Budi Santoso