”Nanti kita akan bagi ke tiga rombel (rombongan belajar). Kita petakan sesuai umur. Nanti kita tempatkan ke kelas A, B dan C,” ujar Linda.
Murianews, Jepara – Rintisan Sekolah Rakyat di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) dijadwalkan akan mulai aktif dalam waktu dekat. Bupati Jepara Witiarso Utomo mewacanakan adanya program tahfizh Al-Qur’an.
Wacana itu dia sampaikan setelah menemui para orang tua calon siswa sekolah rakyat. Dalam pertemuan itu, Wiwit menyebut beberapa orang tua menginginkan agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan agama lebih banyak.
”Ada yang orang tuanya ingin ada ngaji. Utamanya, Jepara in ikan relijinya kuat. Sehingga (orang tua) ingin memastikan sekolah rakyat ini ada untuk tahfiz qurannya. Kemudian ngajinya lebih banyak,” kata Wiwit, Jumat (5/9/2025).
Aspirasi dari orang tua calon siswa itu kemudian dijadikan Wiwit sebagai bahan usulan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Harapannya, karena konsep Sekolah Rakyat adalah asrama, maka malam harinya diusahakan bisa pendidikan agama, salah satunya tahifz Al-Qur’an.
”Kita akan usulkan dan diskusikan dengan Kemensos,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Jepara Asri Linda Listyaningrum mengatakan, bahwa kurikulum yang akan diajarkan kepada siswa sesuai dengan kurikulum pendidikan formal lainnya.
Hanya saja, para siswa akan mendapatkan porsi lebih banyak pada pembimbingan dan pengasuhan, terutama terkait pengembangan bakat dan minat siswa. Itu dilakukan selepas sekolah formal rampung.
”Mulai sore sampai malamnya, ada pembiasaan rohani. Alhamdulillah, siswanya muslim semua. Berarti pola pengasuhannya nanti peningkatan pendidikan agama Islam,” kata Linda.
Ada 75 Anak...
Diketahui, calon siswa yang siap bersekolah di Sekolah Rakyat sebanyak 75 anak. Mereka berusia antara 6-11 tahun. Mayoritas dari mereka kini masih sekolah di sekolah umum. Namun ada anak yang berstatus anak tidak sekolah (ATS).
”Nanti kita akan bagi ke tiga rombel (rombongan belajar). Kita petakan sesuai umur. Nanti kita tempatkan ke kelas A, B dan C,” ujar Linda.
Editor: Dani Agus
