Tri menyatakan, jika hasil USG-nya bagus atau tak ada masalah di organ dalam, kemungkinan tidak lama sudah bisa pulang. Sesampainya di rumah nanti, MF tinggal melancarkan pola makan.
“Mungkin di sana (Kamboja) makannya kurang atau terbatas, menurut ibunya juga tambah kurus. Tinggal pemulihan saja kalau nanti tidak ditemukan kelainan berarti,” ucap Direktur RSUD RA Kartini Jepara.
Diberitakan sebelumnya, MF diduga menjadi korban perdagangan orang bersama tujuh temannya di Kamboja. Setelah tiga bulan training di sebuah pabrik pembuatan fiber, mereka terpaksa kabur karena diduga mendapatkan intimidasi dan kekerasan fisik.
Mereka kabur melewati hutan belantara Kamboja. Beruntung, selama 15 hari pelarian, mereka ditemukan dan diselamatkan oleh suku pedalaman di hutan tersebut.
Murianews, Jepara – Seorang pemuda berinisial MF (25), warga Desa Klepu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) diduga menjadi korban perdangangan orang di Kamboja.
Saat ini, pemuda itu masih dirawat di RSUD RA Kartini Jepara. MF dilarikan ke rumah sakit tadi malam dengan ambulans Puskesmas setempat.
Direktur RSUD RA Kartini Jepara, dr Tri Iriantiwi menyampaikan, saat ini secara umum kondisinya sudah baik.
“Kondisi secara keseluruhan baik. Kita rawat, semua stabil,” kata dr Tri kepada Murianews.com, Selasa (9/9/2025).
Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan sebagian. Pihaknya mengecek rontgen, ultrasonografi (USG), laboratorium secara lengkap. Hasilnya secara klinis masih baik.
”Tadi di-USG, tapi saya belum tahu hasilnya. Yang rontgen dan lab bagus semua,” jelas Tri.
Kini, pihaknya masih menunggu hasil USG keluar untuk mengetahui adakah kelainan organ dalam atau tidak pada tubuh korban. Tim medis pun masih memberikan perawatan intensif.
Meski begitu, ia berharap hasil USG korban dalam kondisi baik. Dengan begitu, korban bisa segera memulihkan diri.
”Saya lihat dia makan, minum, buang air bagus. Insyallah itu organ dalamnya tidak bermasalah. Tapi kita tunggu hasil USG-nya,” ujar Tri.
Sebelumnya...
Tri menyatakan, jika hasil USG-nya bagus atau tak ada masalah di organ dalam, kemungkinan tidak lama sudah bisa pulang. Sesampainya di rumah nanti, MF tinggal melancarkan pola makan.
“Mungkin di sana (Kamboja) makannya kurang atau terbatas, menurut ibunya juga tambah kurus. Tinggal pemulihan saja kalau nanti tidak ditemukan kelainan berarti,” ucap Direktur RSUD RA Kartini Jepara.
Saat Murianews.com mencoba mengkonfirmasi keluarga korban, yang bersangkutan belum berkenan memberikan keterangannya.
Diberitakan sebelumnya, MF diduga menjadi korban perdagangan orang bersama tujuh temannya di Kamboja. Setelah tiga bulan training di sebuah pabrik pembuatan fiber, mereka terpaksa kabur karena diduga mendapatkan intimidasi dan kekerasan fisik.
Mereka kabur melewati hutan belantara Kamboja. Beruntung, selama 15 hari pelarian, mereka ditemukan dan diselamatkan oleh suku pedalaman di hutan tersebut.
Editor: Zulkifli Fahmi