Rabu, 19 November 2025

Selama dua hari berturut-turut, Gus Hajar memonitoring sejumlah SPPG di berbagai wilayah di Kabupaten Jepara. Pihaknya menyoroti waktu memasak yang dimulai sejak pukul 01.00 WIB dini hari. Dalam hal ini, juru masak harus memastikan untuk memasak makanan yang lebih awet lebih dulu. Sedangkan sayuran harus dimasak paling akhir agar pada saat sampai ke tangan siswa masih tetap aman dikonsumsi.

"Kami juga mengingatkan ke sekolah agar MBG ini tidak boleh dibawa pulang. Karena takutnya saat dibawa pulang, kondisi makanan menjadi basi dan itu bisa berbahaya jika dikonsumsi. Makanan ini maksimal dikonsumsi empat jam setelah disajikan," tegas Gus Hajar.

Terpisah, salah satu anggota keluarga siswa SD N 1 Banjaran yang adiknya diduga keracunan MBG, mengaku adiknya kerap membawa pulang jatah MBG yang diberikan di sekolah. Adiknya kerap membawa wadah bekal untuk menaruh makanan MBG itu.

"Kadang adik saya tidak doyan sama makanannya. Makanya dibawa pulang. Pernah saya cicipi, saya juga tidak doyan. Seperti sudah mau basi," kata warga Desa Banjaran yang enggan disebutkan namanya itu.

Namun dia memastikan bahwa pada hari sebelum merasa lemas dan muntah-muntah, adiknya memakan MBG di sekolah. Sehingga bisa saja memang mengalami keracunan dari makanan MBG yang diterima.

"Pulang-pulang malah kaya orang sakit. Tubuhnya lemas dan berkali-kali muntah. Saya bawa ke Puskesmas Bangsri malam harinya. Tapi sekarang sudah sehat," ujar dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler