Kecelakaan itu bermula saat Wiwik melaju dari arah barat ke timur (Jalan Tahunan – Batealit) dengan kecepatan sedang. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), dia melaju terlalu ke kanan.
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan terdapat Beat Street yang dikemudikan oleh Aisyah. Karena jarak yang sudah dekat, akhirnya Wiwik tak bisa mengendalikan laju motornya. Lalu terjadilah tabrakan di lajur sebelah kanan.
Murianews, Jepara – Kecelakaan maut kembali terjadi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Sehari ini saja, Kamis (2/10/2025) dua warga dilaporkan meregang nyawa akibat kecelakaan lalulintas.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Jepara, Ipda Riyanto menyebut, dua insiden kecelakaan di Jepara itu terjadi di ruas jalan Soekarno Hatta di Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan dan di ruas Jalan Tahunan – Batealit, Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit.
“Dua-duanya meninggal dunia,” kata Ipda Riyanto.
Riyanto menerangkan, kecelakaan pertama terjadi di Desa Tahunan pada pukul 00.30 WIB dini hari tadi. Kendaraan yang terlibat adalah truk Mitsubishi bernomor Polisi K 9574 HP yang dikemudikan oleh Sikun (55), warga Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Serta Honda Beat bernomor Polisi K 2002 ACC yang dikendarai oleh Budhi Santoso Zulianto (18).
Riyanto menjelaskan, kecelakaan tersebut terjadi ketika truk itu berhenti di pinggir jalan karena mengalami ban pecah. Sopir saat itu sedang mengganti ban yang pecah.
Tiba-tiba, lanjut Riyanto, bodi balakang truk itu ditabrak oleh korban dengan cukup kencang. Korban langsung terkapar dan terperosok ke bawah bak truk.
Sedangkan kecelakaan yang ke dua, Riyanto menyebut insiden itu melibatkan dua sepeda motor yang adu banteng. Yaitu Honda Scoopy bernomor Polisi K 5513 ZQ yang dikendarai oleh Wiwik Istiani (30), warga Desa Mantingan Kecamatan Tahunan, dan Honda Beat Street bernomor Polisi K 3730 GC yang dikendarai oleh Aisyah Ulfi Damayanti (16), warga Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung.
Adu Banteng...
Kecelakaan itu bermula saat Wiwik melaju dari arah barat ke timur (Jalan Tahunan – Batealit) dengan kecepatan sedang. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), dia melaju terlalu ke kanan.
Pada saat bersamaan, dari arah berlawanan terdapat Beat Street yang dikemudikan oleh Aisyah. Karena jarak yang sudah dekat, akhirnya Wiwik tak bisa mengendalikan laju motornya. Lalu terjadilah tabrakan di lajur sebelah kanan.
“Pengendara Honda Scoopy (Wiwik) meninggal dunia,” tandas Ipda Riyanto
Editor: Budi Santoso