Delegasi tersebut merupakan perwakilan dari ASEMPEA atau organisasi yang setara dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Spanyol. Mereka didampingi oleh Bupati Jepara, Witiarso Utomo, saat meninjau lokasi yang terletak di Pesisir Pantai Lemah Abang tersebut.
”Kami melihat potensi Jepara sangat besar. Karena itu, proyek ini bukan hanya untuk pelabuhan. Tetapi bisa membuka peluang kerja sama di bidang lain,” kata Antonio.
Antonio menganggap, proyek itu cukup kompleks dan memerlukan studi yang mendalam sebelum masuk tahap konstruksi. Proses studi, persiapan hingga operasional pelabuhan diperkirakan butuh waktu hingga lima tahun.
”Kami percaya proyek ini akan membawa dampak besar bagi perekonomian Jepara dan kawasan sekitarnya,” kata dia.
Sementara itu, Wiwit merespon positif kunjungan tersebut. Kunjungan itu merupakan lanjutan dari kunjungan dari duta besar Spanyol untuk Indonesia beberapa bulan lalu.
”Dari survei sementara, mereka sangat impresif dan yakin pelabuhan ini bisa dibangun. Kami berharap proposal kerjasama dengan Spanyol dapat disetujui secepatnya,” harap Wiwit.
Murianews, Jepara – Delegasi dari calon investor asal Spanyol melakukan peninjauan langsung ke lokasi rencana proyek Pelabuhan niaga di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Delegasi tersebut merupakan perwakilan dari ASEMPEA atau organisasi yang setara dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Spanyol. Mereka didampingi oleh Bupati Jepara, Witiarso Utomo, saat meninjau lokasi yang terletak di Pesisir Pantai Lemah Abang tersebut.
Perwakilan delegasi, Antonio mengaku optimistis dengan wacana pelabuhan itu. Dia melihat Kota Ukir memiliki potensi besar.
”Kami melihat potensi Jepara sangat besar. Karena itu, proyek ini bukan hanya untuk pelabuhan. Tetapi bisa membuka peluang kerja sama di bidang lain,” kata Antonio.
Antonio menganggap, proyek itu cukup kompleks dan memerlukan studi yang mendalam sebelum masuk tahap konstruksi. Proses studi, persiapan hingga operasional pelabuhan diperkirakan butuh waktu hingga lima tahun.
”Kami percaya proyek ini akan membawa dampak besar bagi perekonomian Jepara dan kawasan sekitarnya,” kata dia.
Sementara itu, Wiwit merespon positif kunjungan tersebut. Kunjungan itu merupakan lanjutan dari kunjungan dari duta besar Spanyol untuk Indonesia beberapa bulan lalu.
”Dari survei sementara, mereka sangat impresif dan yakin pelabuhan ini bisa dibangun. Kami berharap proposal kerjasama dengan Spanyol dapat disetujui secepatnya,” harap Wiwit.
Jalan Tol...
Selain Spanyol, Wiwit juga mengaku telah menjajaki peluang kerjasama lain di bidang infrastruktur seperti jalan tol dan irigasi. Namun untuk tahap awal, fokus utamanya tetap pelabuhan niaga.
Saat ini, lanjut Wiwit, proyek pelabuhan belum punya Feasibility Studies (FS) atau studi kelayakan. Saat ini pemerintah sedang berjalan dan ditargetkan rampung pada Juni 2026 mendatang.
”Setelah ada FS, baru kami bisa menghitung rencana anggaran biaya (RAB) secara detail. Yang diperkirakan memakan waktu tambahan sekitar tiga hingga enam bulan,” jelas Wiwit.
Direncanakan, pelabuhan itu akan berdiri di lahan seluas 900 hektar. Lokasinya di tanah milik Perhutani dan PTPN IX. Pesisir itu dipilih sebagai calon lokasi pelabuhan karena pemerintah menganggap karakter lautnya yang dalam dan stabil. Proyek pelabuhan ini sendiri membutuhkan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
Editor: Cholis Anwar