Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Nasib para petani di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) sedang apes. Betapa tidak, sawah yang ditanami jagung maupun padi, tiba-tiba teraliri air laut.

Air laut yang asin itu bermuara dari Bendung Bompes di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan yang mengalami kebocoran. Karet bendungan saat ini rusak.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara yang bersumber dari laporan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), ada empat kecamatan yang terdampak dengan luasan sawah berbeda-beda.

Empat kecamatan tersebut yakni di Kecamatan Kalinyamatan seluas 569 hektare, Kecamatan Welahan sebanyak 298 hektare, Kecamatan Pecangaan seluas 98 hektare dan 40 hektare di Kecamatan Kedung.

Salah satu petani di Desa Sidigede, Kecamatan Welahan, Saifudin (42) menyebut, sejak 20 hari terakhir air laut mengalir ke sawah warga. Mulanya, sawah warga yang kesulitan mendapatkan air karena musim kemarau.

Pada saat bersamaan, para petani melihat keanehan air di sungai yang muncul buih. Setelah dicek, sungai itu sudah tercemar air laut. Akhirnya, para petani gotong royong membendung sungai agar tak meluap ke area sawah mereka.

”Sawahnya kami biarkan kering. Supaya tidak kena air asin. Biar tidak mati. Tapi dampaknya jadi banyak rumput,” kata Saifudin.

Para petani kini bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, selama sepekan terakhir di Kabupaten Jepara turun hujan lebat. Sehingga mereka tak perlu lagi mengalirkan air dari sungai ke sawah mereka.

Di Ujung Tanduk...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler