Rabu, 19 November 2025

Keesokan harinya, Asinta pun kaget bukan kepalang. Tiba-tiba saja, ketua RT setempat meminta menutup warungnya. Sebab ada kabar Khoiriyah meninggal dunia.

Murianews.com juga menemui dua orang yang mengetahui sebagian aktivitas Khoiriyah beberapa pekan sebelum meninggal dunia. Mereka bercerita, akhir Oktober 2025 lalu, Khoiriyah dijemput seorang pria yang di telinganya terdapat anting dan kakinya bertato.

Tak ada gelagat mencurigakan saat itu. Hanya saja, mereka berdua melihat tak ada keakraban antara Khoiriyah dan pria itu.

“Dijemput pakai motor. Tidak ada omong-omongan. Langsung pergi kemana saya tidak tahu. Setelah itu jarang pulang,” ungkap dua orang yang tak mau disebutkan namanya.

Beberapa hari berikutnya, lanjut dua orang itu, Khoiriyah diantar pria yang sama dengan motor ke rumahnya. Hanya sebentar, lalu pergi lagi tanpa pamit.  Terakhir kali Khoiriyah pulang pada Kamis (6/11/2025). Pria yang sama mengantar Khoiriyah mengambil bantuan sosial (bansos) di balai desa. Lalu mengambil baju ganti di rumahnya.

“Terakhir Kamis itu sekitar jam 10 pagi. Ibuk (Khoiriyah) pulang sebentar ambil baju lalu pergi. Sempat dada-dada (melambaikan tangan) ke kami. Katanya, Jumat (7/11/2025) mau pulang. Tahu-tahu, Sabtu pagi dapat kabar kalau Ibuk meninggal dunia,” ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun Murianews.com¸ Khoiriyah memang jarang berkomunikasi dengan keluarganya. Tiga anaknya sudah lama tak hidup bersamanya. Sedangkan dirinya hidup seorang diri tanpa suami dan diketahui bekerja sebagai ART.

Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi dari Biddokes dan Bidlabfor Polda Jateng. Polisi mengambil sebagian sampel dari organ dalam jenazah.

"Ada sebagian dari organ dalamnya yang kita bawa (untuk diteliti lebih lanjut) oleh Dokkes dan Labfor untuk bisa disimpulkan penyebab kematiannya karena apa," terang Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela usai ekshumasi atau pembongkaran mayat ART di Jepara ini.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler