Untungnya, Banyak PHD dari Indonesia disiagakan di sejumlah lokasi yang berpotensi dijumpai Jemaah haji yang tersesat.
Koordinasi baik antarsesama PHD juga terbangun sehingga banyak jemaah yang kesasar, bisa segera dipulangkan ke hotel tempat ia menginap.
Petugas kesehatan di sini juga selalu siaga. Kalau drop sedikit, bisa disuplai suplemen dari mereka.
Kini, kami sedang mengurus nusuk untuk para jemaah haji. Sebagian besar sudah mendapatkannya. Namun ada beberapa yang belum. Tugas kami di sini adalah dengan berkoordinasi bersama petugas sektor dan syarikah (mitra).
Sehingga seiring berjalannya waktu, seluruh jemaah haji dari kloter kami bisa menerima kartu nusuk mereka.
Murianews, Makkah – Komitmen kami untuk melayani jemaah haji Kudus jelas sudah bulat. Selain menjadi kewajiban kami, ini juga menjadi ladang ibadah sampingan kami.
Karena itu, segalanya kami upayakan lakukan dengan maksimal. Terlebih jika itu berkaitan dengan kenyamanan para jemaah haji Kudus
Permasalahan perbedaan hotel antarjemaah haji sendiri sudah dapat teratasi dengan efektif berkat penerapan sistem sif yang optimal. Namun satu tantangan yang harus dihadapi adalah, cuaca!
Cuaca panas ekstrem di Makkah kini sudah menjadi teman kami dan para Jemaah haji Kudus. Rata-rata suhunya, adalah di kisaran 39 hingga 42 derajat celsius.
Berkeliling dari hotel ke hotel dengan suhu yang tidak main-main ini menuntut kami harus memiliki fisik dan ketahanan imun yang kuat. Kurang air minum sedikit saja, pusing sudah menyergap.
Alhamdulillah sempat diberi rasa batuk-pilek khas “Arab”. Meski tidak enak, tentu ini menjadi pengalaman sendiri bagi saya.
Masker dan kacamata hitam selalu menjadi teman setia kami ketika visitasi atau mengantarkan para jemaah haji ke lokasi yang ingin mereka tuju. Terkadang ibadah ke Masjidil Haram, tapi juga kadang ingin ke lokasi lain untuk mencari angin.
Tugas kami memang mendampingi dan melayani para jemaah haji Kudus. Sehingga mau bolak-balik berapa kalipun, rasanya sudah siap-siap saja.
Kesasar...
Namun yang sedikit bikin deg-degan lagi adalah ketika para jemaah haji Kudus memutuskan untuk pergi sendiri dan berakhir dengan kesasar.
Kondisi Makkah terkini, memang mulai penuh sesak. Hotel dan jalanan Makkah padat dengan hilir mudik jemaah. Jika tidak hapal jalan berangkat dan pulang, sudah dipastikan jemaah haji Kudus akan kesasar ke lokasi yang asing.
Untungnya, Banyak PHD dari Indonesia disiagakan di sejumlah lokasi yang berpotensi dijumpai Jemaah haji yang tersesat.
Koordinasi baik antarsesama PHD juga terbangun sehingga banyak jemaah yang kesasar, bisa segera dipulangkan ke hotel tempat ia menginap.
Petugas kesehatan di sini juga selalu siaga. Kalau drop sedikit, bisa disuplai suplemen dari mereka.
Kini, kami sedang mengurus nusuk untuk para jemaah haji. Sebagian besar sudah mendapatkannya. Namun ada beberapa yang belum. Tugas kami di sini adalah dengan berkoordinasi bersama petugas sektor dan syarikah (mitra).
Sehingga seiring berjalannya waktu, seluruh jemaah haji dari kloter kami bisa menerima kartu nusuk mereka.
Editor: Anggara Jiwandhana
