Rabu, 19 November 2025

”Agar lebih mudah kami bekerjasama dengan pemerintah desa, kecamatan, paguyuban, kelompok tani. Ketika mereka ada pertemuan kami ikut serta untuk sosialisasi,” jelasnya.

Ia menyatakan penjaringan pekerja informal lebih banyak tantangannya. Sebab pekerja informal tidak memiliki naungan seperti perusahaan.

”Pekerja informal lebih banyak tantangan karena tidak memiliki naungan. Berbeda dengan pekerja formal yang memiliki naungan jadi naungannya yang mendaftarkan,” ujarnya.

Pada wilayah BPJS Ketenagakerjaan Kudus sendiri sudah ada 227.000 pekerja formal yang sudah ikut serta. Selain itu BPJS Ketenagakerjaan telah bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang mengadakan magang kerja.

”Ada sekitar 227.000 pekerja formal yang sudah terdaftar. Kami juga kerjasama dengan sekolah untuk jaminan kerja saat pelajar mengikuti magang,” terangnya.

Di lain sisi, perusahaan di Kudus beberapa masih memiliki tunggakan. Namun hal tersebut terjadi di perusahaan-perusahaan kecil.

”Tunggakan pasti ada, mereka biasanya dari perusahaan kecil. Kalau perusahaan besar saya kira aman. Tunggakan itu biasa terjadi sebab beberapa perusahaan terkait memilih membayar BPJS karyawannya dalam tiga atau enam bulan sekaligus,” jelasnya.

Editor: Supriyadi

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler