Senin, 28 April 2025

Murianews, KudusKomunitas Pustaka Jalanan (Pusjal) menggelar lapak baca di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jawa Tengah. Agenda ini diselenggarakan pada Sabtu (1/6/2024) pukul 15.00 WIB.

Menurut Pegiat Pustaka Jalanan Yulian Dwi Enno Kurniawan, agenda tersebut bertujuan untuk meramaikan aktivitas literasi di Kabupaten Kudus. Ia berkeinginan mengajak masyarakat Kudus membaca buku.

”Untuk mengajak masyarakat Kudus membaca, serta meramaikan dinamika literasi di Kudus,” katanya pada Murianews.com, Sabtu (1/6/2024).

Enno menuturkan, Pusjal biasanya membuka lapak baca di tempat-tempat umum. Seperti Alun-Alun Kudus, Balai Jagong Gor Kudus, serta di Kampus.

”Biasanya buka lapak di Alun-alun Kudus, Balai Jagong Gor, pernah di Kampus yang ada di Kudus,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan alasannya membuka lapak baca di tempat umum. Baginya tempat umum bisa menjangkau masyarakat luas.

”Kami ingin menjangkau masyarakat luas, seperti di alun-alun biasanya ada orang duduk-duduk santai. Siapa tahu karena ada lapak baca, mereka mampir untuk membaca bersama,” terangnya.

Enno menjelaskan agenda Pusjal tidak hanya membuka lapak lalu membaca. Setiap melapak selalu diadakan diskusi tentang buku atau terkait isu yang berkembang.

”Membuka lapak baca, kemudian baca-baca buku setelah itu ada diskusi,” jelasnya

Ia mengutarakan biasanya membuka lapak baca setiap satu pekan sekali di akhir pekan. Tempatnya berpindah-pindah sesuai dengan yang direncanakannya.

”Biasanya sepekan sekali di akhir pekan. Untuk tempatnya berpindah-pindah,” ujarnya.

Buku yang dibawa jumlahnya tidak banyak. Bahan bacaan yang sering dibawa sekitar 30 buku.

”Buku tidak tentu jumlahnya, sekitar 30-an buku. Jenisnya macam-macam, ada buku sastra, politik, anak-anak, dan sebagainya,” jelasnya.

Ia berharap, kegiatan ini memberikan dampak baik bagi masyarakat. Serta lapak baca bisa konsisten digerakan.

”Harapannya bisa bermanfaaf dan konsisten menjalankan kegiatan ini,” sebutnya.

Pustaka jalanan sendiri adalah sebuah komunitas kecil di Kudus yang bergerak di bidang literasi. Nama Pustaka Jalanan ingin menggambarkan kegiatan literasi di jalanan.

”Pustaka Jalanan itu membaca di jalan. Jalanan itu kan seringkali dianggap tidak mewah, tidak berpendidikan maka dari itu kami ingin membaca bersama masyarakat luas di jalanan,” pungkasnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler