Tumbuhkan Minat Bertani Sejak Dini, Kementan Gencarkan Literasi
Zulkifli Fahmi
Jumat, 31 Mei 2024 13:51:00
Murianews, Jakarta – Upaya menumbuhkan minat bertani sejak dini terus dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Salah satunya yakni melalui program literasi bernama Panen Buku yang terus digencarkan.
Program tersebut memperkenalkan nilai-nilai penting pertanian pada generasi muda guna memastikan masa depan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni dengan membagikan 300 paket buku di Taman Baca Masyarakat Al Latif, Kecamatan Mandalangwangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (30/5/2024) lalu.
Penanggung Jawab Kegiatan Panen Buku Wahyu Indarto mengatakan dalam kegiatan Panen Buku itu dibarengi dengan praktek budidaya tanaman. Ini untuk mengetahui cara bertanam yang baik sesuai petunjuk yang tertera dalam literatur.
Salah satunya yakni, praktik menanam komoditas hortikultura seperti sayur dan buah, yang dipandu langsung oleh penyuluh Balai Penerapan Standardisasi Instrumen Banten.
Sebanyakk 100 anak-anak seusia SD mengikuti kegiatan tersebut. Mereka diajak praktik menanam cabe dengan media tanam polybag dan dipandu para penyuluh.
”Panen buku dan praktik bertani di Taman Baca Masyarakat merupakan sarana edukasi. Efek ke depan diharapkan terbentuk ikatan emosional sehingga di fase usia berikutnya anak-anak tidak asing dengan aktivitas pertanian,” tegas Wahyu seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/5/2024).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah wilayah Pandeglang Neneng Nuraini menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi bekal wawasan pada generasi muda Indonesia.
”Semoga dengan adanya bantuan 300 paket buku ini, dapat menambah ilmu dan wawasan anak-anak di desa Mandalawangi dan meningkatkan minat membaca anak-anak, kemudian mereka mempraktikannya," katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan regenerasi petani sudah seharusnya menjadi perhatian bersama untuk memperkuat sektor pangan dunia.
Apalagi, saat ini terdapat keresahan dari berbagai negara dalam menghadapi tantangan pangan dunia.
”Kita melihat sekarang ini terdapat anomali sumber daya pertanian, di satu sisi pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat, namun pada sisi yang lain kondisi pertanian atau tanahnya menurun. Bahkan, terindentifikasi petani dihuni oleh orang-orang tua dengan alat-alat seadanya,” jelasnya.



