Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pementasan Wayang Kali menjadi sorotan dalam acara Ngangsu Banyu yang digelar di Rumah Khalwat dan Balai Budaya Rejosari (RKBBR), Desa Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, pada Sabtu (24/8/2024).

Pertunjukan ini diselenggarakan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui seni.

Wayang Kali, yang dibawakan oleh Muhammad Hasan, seorang pendongeng asal Jepara, mengangkat tema tentang kondisi lingkungan, khususnya sungai yang tercemar. Pertunjukan ini menyasar anak-anak Sekolah Dasar yang diundang secara khusus oleh panitia acara.

Dalam pementasannya, Muhammad Hasan menyampaikan kegelisahan tentang kerusakan lingkungan melalui sudut pandang makhluk hidup yang menghuni sungai.

”Tokohnya dari iwak-iwak (ikan-ikan), seperti kutuk, lele, wader, dan sebagainya. Ada juga lingsang, kodok, dan lain-lain,” ujar Hasan kepada Murianews.com.

Cerita yang disajikan menggambarkan kemarahan penghuni sungai atas kerusakan habitat mereka. Sungai yang dulu jernih kini dipenuhi sampah plastik dan limbah lainnya, membuat airnya menjadi bau dan keruh.

Hasan menekankan, kerusakan sungai tidak hanya berdampak pada kehidupan makhluk air, tetapi juga pada manusia yang bergantung pada sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

Pendongeng yang dikenal dengan sapaan Den Hasan ini menjelaskan jika inisiatifnya berawal dari keprihatinannya terhadap lingkungan sekitar sanggarnya, Rumah Belajar Ilalang (RBI) di Kabupaten Jepara, yang dikelilingi oleh sungai. Meski sungai tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi dan mencuci, masih banyak yang membuang sampah sembarangan di sana.

”Ini sebagai sarana edukasi, akhirnya banyak anak-anak yang berani menegur orang tuanya karena membuang sampah sembarangan. Lalu, di sekitar sungai disediakan tong untuk tempat sampah,” jelasnya.

Hasan mengakui, upaya sosialisasi formal dan ilmiah terkait masalah lingkungan tidak membuahkan hasil yang signifikan. Oleh karena itu, ia memilih pendekatan budaya melalui seni Wayang Kali untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan, khususnya sungai.

Melalui pementasan ini, Den Hasan berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

”Sebab peradaban manusia itu berawal dan berakhir karena sungai,” pungkasnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar