16 Desa di Kudus Rawan Bencana Longsor, Ini Daftarnya
Muhamad Fatkhul Huda
Jumat, 13 Desember 2024 21:41:00
Murianews, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan pemetaan kerawanan bencana tanah longsor di wilayahnya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Mundir mengutarakan, pemetaan daerah rawan longsor dilakukan karena di wilayahnya terdapat daerah yang dinilai rawan terjadi longsor.
”Berbeda dengan banjir, kalau banjir itu kami hitung dari riwayat. Namun, untuk tanah longsor kami lihat dari kondisi daerah yang berpotensi,” terangnya kepada Murianews.com, Jumat (13/12/2024).
Ia menyatakan, sebanyak 16 desa terletak di wilayah yang rawan longsor. Desa itu tersebar di daerah Pegunungan Muria di Kecamatan Dawe dan Gebog.
Desa rawan longsor yang paling banyak penduduknya adalah Desa Menawan yakni 1.394 jiwa. Disusul, Desa Kajar sebanyak 122 jiwa yang tinggal di daerah rawan longsor.
”Rata-rata penduduk yang tinggal di wilayah rawan, per desanya diangka 40-50 jiwa,” ujarnya.
Adapun daftar desa yang rawan bencana longsor di Kecamatan Dawe meliputi, Desa Ternadi, Soco, Colo, Kuwukan. Kemudian, Desa Japan, Kandangmas, Tergo, Dukuhwaringin, Glagah Kulon, Piji, Cranggang, Puyoh, Kajar, dan Lau.
”Sementara di Kecamatan Gebog hanya ada dua desa yang rawan longsor. Yakni Desa Rahtawu dan Menawan,” jelasnya.
Alat Pendeteksi Longsor...
Mundir menyatakan, masyarakat di desa yang rawan longsor sudah memahami kondisi sekitarnya. Akan tetapi, harus ada pengingat agar mereka tetap waspada.
Dengan adanya pandataan ini, harapannya upaya penanggulangan bencana longsor di Kudus bisa berjalan dengan baik. Data-data ini menjadi acuan untuk penanggulangan bencana yang relevan dilakukan.
”Ini bisa menjadi salah satu upaya penanggulangan bencana longsor di Kudus. Sebelumnya dulu sudah ada alat pendeteksi longsor dan saat ini masih bisa digunakan,” harapnya.
Editor: Dani Agus



