Rabu, 19 November 2025

Pihaknya akan mengundang kelompok tani dan seluruh petani di desa. Mereka akan diajak membicarakan solusi yang terbaik secepatnya.

”Saya inginnya yang mendapatkan bantuan ikut memberikan toleransi kepada yang tidak dapat bantuan. Sehingga bisa sama-sama merasakan. Begitu juga yang tidak mendapat harus bisa sadar,” ujarnya.

Ia menyatakan, area pertanian di Desa Wonosoco memang menjadi langganan gagal panen karena banjir bandang. Seusai banjir bandang biasanya akan ada air yang masih tersisa menggenang.

Pihaknya menyebut telah melakukan tindakan untuk meminimalisir hal itu terjadi. Seperti melakukan pengerukan sungai desa.

”Kemarin kita mengajukan ke BPBD Kudus untuk melakukan pengerukan sungai, saat ini jadi lebih mendingan, biasanya genangan itu terjadi dalam lima hari kini cuma dua hari,” tutupnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler