Tinjau Banjir Kudus, Pj Bupati: Kita Sedang Kendalikan Air
Muhamad Fatkhul Huda
Jumat, 24 Januari 2025 13:40:00
Murianews, Kudus – Pj Bupati Kudus, Jawa Tengah meninjau lokasi banjir Kudus di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Jumat (24/1/2025). Pihaknya terus berupaya mengatasi persoalan ini.
Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya mengatakan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat sedang berusaha mengendalikan air. Salah satu upaya yang dilakukan dalam bentuk normalisasi sungai.
”BBWS sedang melakukan normalisasi sungai seperti janji pemerintah pusat tahun lalu. Dengan normalisasi, air akan dapat dikendalikan. Hanya saja dari Pemkab nantinya harus selalu melakukan pemeliharaan agar sedimentasi tidak cepat,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (24/1/2025).
Ia menjelaskan, di daerah tersebut ternyata pernah tidak mengalami banjir. Faktor-faktor yang membuat daerah itu tidak terkena banjir harus dipelajari.
Pengalaman itu dapat diterapkan lagi di sekitar wilayah tersebut. Dengan tujuan untuk menerapkan langkah-langkah yang sesuai agar tidak terjadi banjir lagi.
”Mungkin dulu ketika tidak banjir itu apa saja yang diterapkan, faktor apa saja yang membuat tidak banjir. Ini bisa dipelajari dan diterapkan agar tidak terjadi banjir lagi,” ujarnya.
Herda turut menyinggung terkait kolam retensi yang telah dibangun. Ada kemungkinan untuk menambah daya tampung air.
Perluas Kolam Retensi...
Adapun caranya dengan memperluas kolam atau memperdalamnya. Namun, untuk memperdalam akan terkendala dalam operasional pompa air nantinya.
”Kalau yang paling memungkinkan memang memperluas permukaan. Dengan harapan daya tampungnya semakin banyak,” ungkapnya.
Pihaknya meminta BBWS Pemali Juana untuk membagikan grand desain terkait pengelolaan air kepada Pemerintah Kabupaten Kudus. Dengan harapan, Pemkab Kudus bisa menyesuaikan itu.
”Dibagilah, agar dari Pemkab saat merancang pembangunan yang mempercepat terwujudnya grand desain itu,” terangnya.
Sementara ini kondisi air di area yang terdampak banjir Kudus meningkat. Beberapa warga sudah ada yang mulai mengungsi.
Editor: Zulkifli Fahmi



