Kelima desa itu adalah Desa Setrokalangan, Desa Banget, Desa Kedungdowo, Desa Garung Kidul yang berada di Kecamatan Kaliwungu. Sementara satu desa lainnya di Kecamatan Jati yakni Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor.
Total terdapat empat fasilitas pendidikan, dua tempat ibadah, dan satu fasilitas kesehatan yang tergenangi air. Selain itu, 40 ekor hewan ternak warga yang terdampak banjir itu di Dukuh Goleng.
”Tempat pengungsian ada dua titik. Jumlah pengungsi dari Dukuh Goleh sementara 14 orang. Sementara di daerah lain masih kami data,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Banjir Kudus, Jawa Tengah meluas hingga menggenangi lima desa di dua kecamatan, Kecamatan Kaliwungu dan Jati. Pada Jumat (24/1/2025) sebanyak 2.539 warga pada lima desa itu terdampak banjir.
Kelima desa itu adalah Desa Setrokalangan, Desa Banget, Desa Kedungdowo, Desa Garung Kidul yang berada di Kecamatan Kaliwungu. Sementara satu desa lainnya di Kecamatan Jati yakni Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor.
”Sebanyak 112 rumah warga terendam banjir. Selain itu ada 140 hektar sawah yang turut terendam,” ungkap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Mundir.
Total terdapat empat fasilitas pendidikan, dua tempat ibadah, dan satu fasilitas kesehatan yang tergenangi air. Selain itu, 40 ekor hewan ternak warga yang terdampak banjir itu di Dukuh Goleng.
Rata-rata ketinggian air saat ini mulai dari 20-100 sentimeter. Kondisi genangan air yang begitu tinggi itu membuat beberapa warga mengungsi.
”Tempat pengungsian ada dua titik. Jumlah pengungsi dari Dukuh Goleh sementara 14 orang. Sementara di daerah lain masih kami data,” ungkapnya.
Buka Dapur Umum...
BPBD Kudus juga membuka dapur umum di TPQ Khuriyatul Fikri, Pasuruhan Lor. Dapur umum ini untuk menyuplai kebutuhan warga terdampak.
Mundir menyatakan, tim relawan bersiaga untuk melakukan proses evakuasi. Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan, TNI, Polri, dan relawan gabungan untuk melangsungkan proses evakuasi.
Selain itu, relawan juga sedang melakukan penanganan di tanggul Sungai Wulan. Dengan tujuan agar tanggul tidak jebol yang dapat berakibat fatal.
”Relawan melakukan pembersihan enceng gondok yang menghambat laju aliran air dan menutup longsoran tanggul, kami juga memantau debit air, saat ini debit air masih cukup tinggi,” terangnya.
Editor: Zulkifli Fahmi