Kepala Desa Setrokalangan, Didik Handono mengatakan, kerugian yang dialami petani yang tanamannya terendam banjir itu kurang lebih sebesar Rp 150 juta. Sebab, tanaman yang sudah mulai menua itu tidak bisa diselamatkan lagi, karena mengalami puso.
”Kalau yang terdampak sekitar 15 hektare. Mereka menanam lebih dulu, saat banjir usianya sudah mulai tua, dipastikan gagal panen karena terendam banjir,” ujarnya kepada Murianews.com, Senin (27/1/2025).
Luasan lahan pertanian yang terdampak itu dimiliki oleh kurang lebih 20-25 petani dari Desa Setrokalangan. Lahan yang terdampak banjir Setrokalangan itu merupakan sebagian dari luasan total yang ada.
Persawahan di Desa Setrokalangan, sebagian besar belum ditanami padi. Sedangkan yang terdampak banjir Setrokalangan, merupakan sebagian yang lebih dulu dilakukan penanaman.
”Sebagian saja, sebab biasanya masyarakat atau petani di sini mulai tanam itu saat masa tanam kedua di bulan Maret atau April saat musim hujan sudah reda. Jadi ini yang rugi yang sudah ditanami,” terangnya.
Saat ini, lahan pertanian tersebut masih tergenang banjir Setrokalangan. Namun, hingga Senin (27/1/2025) debit air yang menggenang berangsur mulai surut.
Murianews, Kudus – Banjir Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sejak Kamis (23/1/2025) sempat mencapai ketinggian satu meter. Akibatnya, kurang lebih 15 hektare tanaman padi milik warga terendam banjir.
Kepala Desa Setrokalangan, Didik Handono mengatakan, kerugian yang dialami petani yang tanamannya terendam banjir itu kurang lebih sebesar Rp 150 juta. Sebab, tanaman yang sudah mulai menua itu tidak bisa diselamatkan lagi, karena mengalami puso.
”Kalau yang terdampak sekitar 15 hektare. Mereka menanam lebih dulu, saat banjir usianya sudah mulai tua, dipastikan gagal panen karena terendam banjir,” ujarnya kepada Murianews.com, Senin (27/1/2025).
Luasan lahan pertanian yang terdampak itu dimiliki oleh kurang lebih 20-25 petani dari Desa Setrokalangan. Lahan yang terdampak banjir Setrokalangan itu merupakan sebagian dari luasan total yang ada.
Persawahan di Desa Setrokalangan, sebagian besar belum ditanami padi. Sedangkan yang terdampak banjir Setrokalangan, merupakan sebagian yang lebih dulu dilakukan penanaman.
”Sebagian saja, sebab biasanya masyarakat atau petani di sini mulai tanam itu saat masa tanam kedua di bulan Maret atau April saat musim hujan sudah reda. Jadi ini yang rugi yang sudah ditanami,” terangnya.
Saat ini, lahan pertanian tersebut masih tergenang banjir Setrokalangan. Namun, hingga Senin (27/1/2025) debit air yang menggenang berangsur mulai surut.
Atifitas Mulai Pulih...
Beberapa aktivitas warga di area persawahan juga sudah mulai terlihat. Warga yang berada di sekitar persawahan tampak sudah bisa mencari rumput atau mencari ikan.
Genangan air banjir Setrokalangan yang berada melanda pemukiman warga juga sudah mulai surut. Hanya beberapa titik saja yang masih tergenang air dengan kedalaman lebih dari 20 sentimeter.
Warga Setrokalangan yang sempat mengungsi, kini juga sudah kembali ke rumah masing-masing. Beberapa warga mulai membersihkan rumahnya dari sisa-sisa banjir Setrokalangan kemarin.
Editor: Budi Santoso