Plt Kepala Sekola SD 1 Ngembalrejo, Kusmiyati mengatakan, genangan air masuk ke dalam ruang kelas. Ketinggian di dalam kelas mencapai 20 sentimeter.
”Tadi malam pukul 20.00, petugas kebersihan sama guru ada yang mengecek sudah masuk ke ruangan,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (7/2/2025).
Air yang membawa lumpur itu mulai surut pada pagi tadi. Namun, saat ini kondisi di dalam sekolah belum surut seratus persen, beberapa genangan masih tersisa di area sekolah.
Meskipun demikian, tidak ada sarana dan prasarana yang rusak parah. Hanya saja saat ini kegiataj belajar mengajar terganggu.
”Barang-barang baik buku atau perangkat elektronik lainnya, bisa diselematkan sebelum airnya meningkat,” ujarnya.
Saat ini SD Negeri 1 Ngembalrejo yang memiliki 26 murid itu meliburkan kegitan belajar mengajar. Sementara guru-guru melakukan bersih-bersih sisa banjir.
Kusmiyati mengatakan, bajir disebabkan oleh luapan air akibat hujan deras yang berlangsung sejak Kamsi (6/2/2025) sore. Air terus meningkat dan masuk ke selurug ruangan.
Murianews, Kudus – Banjir melanda Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus pada Kamis (6/2/2025) malam. Akibatnya tiga sekolah dasar (SD) di daerah itu terendam banjir.
Plt Kepala Sekola SD 1 Ngembalrejo, Kusmiyati mengatakan, genangan air masuk ke dalam ruang kelas. Ketinggian di dalam kelas mencapai 20 sentimeter.
”Tadi malam pukul 20.00, petugas kebersihan sama guru ada yang mengecek sudah masuk ke ruangan,” ujarnya kepada Murianews.com, Jumat (7/2/2025).
Air yang membawa lumpur itu mulai surut pada pagi tadi. Namun, saat ini kondisi di dalam sekolah belum surut seratus persen, beberapa genangan masih tersisa di area sekolah.
Meskipun demikian, tidak ada sarana dan prasarana yang rusak parah. Hanya saja saat ini kegiataj belajar mengajar terganggu.
”Barang-barang baik buku atau perangkat elektronik lainnya, bisa diselematkan sebelum airnya meningkat,” ujarnya.
Saat ini SD Negeri 1 Ngembalrejo yang memiliki 26 murid itu meliburkan kegitan belajar mengajar. Sementara guru-guru melakukan bersih-bersih sisa banjir.
Kusmiyati mengatakan, bajir disebabkan oleh luapan air akibat hujan deras yang berlangsung sejak Kamsi (6/2/2025) sore. Air terus meningkat dan masuk ke selurug ruangan.
Langganan banjir...
”Belakang ini sawah, air dari sawah masuk ke sini. Ini padahal sudah ada pagar temboknya tapi tetap bisa masuk airnya. Sini memang sudah langganan banjir dari dulu,” ungkapnya.
Banjir juga melanda dua SD lain di Desa Ngembalrejo yakni SD 5 Ngembalrejo dan SD 3 Ngembalrejo. Air pada kedua SD tersebut sudah surut.
Namun, proses pembelajaran masih libur karena siswa dan guru melakukan bersih-bersih sisa banjir bersama.
Terlihat lumpur masuk ke ruangan kelas di dua SD itu. Beruntungnya tidak ada kerugian besar atas kerusakan sarana dan prasarana sekolah.
Tidak ada siswa atau pun guru yang menjadi korban karena banjir datang saat aktivitas di sekolah sudah selesai.
Editor: Supriyadi