Air menggenangi jalan pekarangan rumah hingga beberapa rumah warga. Ketinggalan air mulai dari lima hingga 30 sentimeter.
”Jam setengah empat sebelum subuh sudah datang. Kedalam sekitar 30 sentimeter,” ujar Suparmin.
Ia mengungkapkan banjir ini membuat jalan alternatif Pati-Rembang tergenang. Selain itu ada lima rumah ikut tergenang banjir.
”Sepanjang 120 meter jalan yang tergenang. Ada lima rumah lebih RT 5 RW 1 ini yang kena,” kata Suparmin.
Murianews, Pati – Sungai Glonggong meluap sejak Jumat (7/2/2025) dini hari. Akibatnya, Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah tergenang banjir.
Air menggenangi jalan pekarangan rumah hingga beberapa rumah warga. Ketinggalan air mulai dari lima hingga 30 sentimeter.
Salah satu warga Desa Glonggong Suparmin mengatakan air mulai masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, mayoritas warga sedang terlelap tidur.
Mereka pun bangun lantaran khawatir air merusak beberapa perabotan rumah.
”Jam setengah empat sebelum subuh sudah datang. Kedalam sekitar 30 sentimeter,” ujar Suparmin.
Banjir terjadi lantaran Sungai Glonggong meluap usai Kabupaten Pati diguyur hujan berjam-jam pada Kamis (6/2/2025) kemarin.
Ia mengungkapkan banjir ini membuat jalan alternatif Pati-Rembang tergenang. Selain itu ada lima rumah ikut tergenang banjir.
”Sepanjang 120 meter jalan yang tergenang. Ada lima rumah lebih RT 5 RW 1 ini yang kena,” kata Suparmin.
Sudah lima kali…
Suparmin mengaku banjir di desanya sudah sering terjadi. Pada musim hujan kali ini saja, banjir sudah datang lima kali. Pada musim hujan tahun lalu, banjir lebih besar hingga membuat Jalan alternatif Pati-Rembang lumpuh.
”Kalau airnya dari sungai itu besar bisa lebih. Tergantung debit sungai. Februari satu kali, Desember juga pernah. Ada yang menggenangi rumah warga. Paling beberapa sentimen. Ini termasuk banjir kecil dulu tahun 2022 dan 2023 itu sampai rumah. Sampai Jalan Glonggong. Pantura juga kena,” tutur Suparmin
Ia pun memprediksi banjir ini bakal surat pada siang menjelang sore ini. Pasalnya saat ini intensitas hujan di Kabupaten Pati berkurang.
”Kalau siang nanti biasanya surut apalagi ini panas. Kalau hujan ya tambah,” tandas dia.
Suparmin dan warga lainnya pun berharap ada tindakan yang lebih efektif dari pemerintah untuk menanggulangi banjir. Pasalnya, mereka sudah terlalu sering terdampak banjir.
Editor: Supriyadi