Ia telah mengusulkan kepada pihak terkait mengenai masalah itu. Namun, hingga kini belum juga diselesaikan.
”Dalam beberapa pertemuan saya sudah sampaikan keluhan kepada pihak terkait tapi belum ditindaklanjuti. Kalau masalah ini diselesaikan mungkin tidak akan ada banjir lagi,” terangnya.
”Ini kan air antrean yang mengalir dari kota ke Sungai Wulan. Karena tersendat jadi mandek di sini, tidak bisa mengalir ke sungai langsung, nanti kalau tidak hujan lagi paling sudah surut. Ini saja sudah mulai surut,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Banjir kembali melanda Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus pada Kamis-Jumat (6-7/2/2025). Sebanyak 2.300 keluarga penduduk desa tersebut terdampak atas kejadian itu.
Kepala Desa Tanjungkarang, Sumarno mengatakan, sebagian besar wilayah Desa Tanjungrejo, Kudus terendam banjir. Dari 31 RT dalam 7 RW hanya satu RT yang tidak terdampak.
”Hanya RT 2 RW 2 yang tidak terdampak banjir, selain itu terdampak semuanya, ketinggian air di jalan itu sekitar 40 sentimeter, kalau yang di dalam rumah 20 sentimeter,” jelasnya kepada Murianews.com, Jumat (7/2/2025) siang.
Kendati demikian, aktivitas masyarakat masih berjalan normal. Tidak ada masyarakat yang mengungsi atas peristiwa ini.
Hanya saja akses jalan di gang pemukiman banyak yang tergenang. Beberapa gang bahkan diberi penutup agar tidak dilalui banyak orang.
”Diportal, tapi sebenarnya masih bisa dilakui. Hanya saja biasanya ada mobil atau kendaraan yang lewat itu membuat air di jalan masuk ke rumah, jadi ditutup sementara,” ujarnya.
Menurutnya, air menggenang karena alirannya tersumbat sampah. Gorong-gorong di bawah Jalan Nasional Proliman belum dinormalisasi.
Berharap tak jadi langganan banjir…
Ia telah mengusulkan kepada pihak terkait mengenai masalah itu. Namun, hingga kini belum juga diselesaikan.
”Dalam beberapa pertemuan saya sudah sampaikan keluhan kepada pihak terkait tapi belum ditindaklanjuti. Kalau masalah ini diselesaikan mungkin tidak akan ada banjir lagi,” terangnya.
Ia berharap, semoga cuaca di hari Jumat (7/2/2025) ini tidak hujan deras lagi. Sehingga, air yang berada di pemukiman warga bisa segera surut.
”Ini kan air antrean yang mengalir dari kota ke Sungai Wulan. Karena tersendat jadi mandek di sini, tidak bisa mengalir ke sungai langsung, nanti kalau tidak hujan lagi paling sudah surut. Ini saja sudah mulai surut,” ungkapnya.
Editor: Supriyadi
