Salah satu siswa SMPN 1 Jakenan, Wahyu, tampak serius mengikuti pembelajaran daring bersama teman-teman di rumah. Ia dan teman-temannya tak mengenakan seragam sekolah.
Ia mengenakan kaus oblong dan celana pendek. Aktivis pembelajaran itu dilakukan di tengah genangan banjir.
Adegan semacam ini sudah sering dilakukan lantaran sekolahnya dan desanya, Desa Glonggong sering tergenang banjir.
”Kelas VII tadi yang kemasukan. Ada lima kelas, perpus dan ruang keterampilan. Libur ini. Besok masuk lagi kalau surut. Ini tadi belajar daring,” ujar Wahyu sambil mengerjakan tugas yang diberikan gurunya secara daring.
Diketahui, banjir menggenangi sebagian Desa Glonggong yang berada di dekat Sungai Glonggong. Jalanan dan SMPN 1 Jakenan pun ikut tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.
Sementara itu, warga Desa Glonggong, Suparmin (53) menambahkan banjir mulai menggenangi desanya sekitar pukul 03.30 WIB. Menurutnya, banjir tersebut biasanya cepat surut kalau tidak ada hujan lagi.
”Jam 03.30 WIB sebelum subuh sudah datang banjirnya. Ke dalamnya sekitar 30 sentimeter,” ungkap dia yang juga Ketua RT 5 RW 1 ini.
Murianews, Pati – Gedung SMPN 1 Jakenan Pati ikut tergenang banjir, Jumat (7/2/2025). Akibatnya, para siswa terpaksa harus mengikuti belajar via dalam jaringan (daring).
Salah satu siswa SMPN 1 Jakenan, Wahyu, tampak serius mengikuti pembelajaran daring bersama teman-teman di rumah. Ia dan teman-temannya tak mengenakan seragam sekolah.
Ia mengenakan kaus oblong dan celana pendek. Aktivis pembelajaran itu dilakukan di tengah genangan banjir.
Adegan semacam ini sudah sering dilakukan lantaran sekolahnya dan desanya, Desa Glonggong sering tergenang banjir.
”Kelas VII tadi yang kemasukan. Ada lima kelas, perpus dan ruang keterampilan. Libur ini. Besok masuk lagi kalau surut. Ini tadi belajar daring,” ujar Wahyu sambil mengerjakan tugas yang diberikan gurunya secara daring.
Diketahui, banjir menggenangi sebagian Desa Glonggong yang berada di dekat Sungai Glonggong. Jalanan dan SMPN 1 Jakenan pun ikut tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.
Sementara itu, warga Desa Glonggong, Suparmin (53) menambahkan banjir mulai menggenangi desanya sekitar pukul 03.30 WIB. Menurutnya, banjir tersebut biasanya cepat surut kalau tidak ada hujan lagi.
”Jam 03.30 WIB sebelum subuh sudah datang banjirnya. Ke dalamnya sekitar 30 sentimeter,” ungkap dia yang juga Ketua RT 5 RW 1 ini.
Lima kali kebanjiran…
Selama musim hujan ini, banjir sudah menggenangi wilayahnya lima kali. Namun, di musim penghujan ini ketinggian air banjir tak separah tahun lalu.
”Halah sudah lima kali. Selama musim hujan ini. Bulan Januari sudah dua kali, Februari dua kali, Desember satu kali,” ungkap dia.
Suparmin menambahkan, selain menggenangi jalan dan sekolah, banjir juga mengakibatkan jalan di dekat rumahnya ambles.
”Akibat banjir, itu ada jalan yang ambles. Nanti kalau sudah selesai banjir ya jalannya berkurang separuh,” tandasnya.
Editor: Supriyadi