Dengan perbaikan fasilitas dan strategi promosi yang tepat, tingkat hunian diharapkan bisa meningkat, sehingga target pendapatan pun dapat tercapai.
”Kami berharap ada kenaikan anggaran agar fasilitas bisa diperbaiki dan lebih layak untuk dihuni,” terangnya.
Pemerintah Kabupaten Kudus menargetkan peningkatan pendapatan retribusi dari rusunawa. Saat ini, pendapatan retribusi masih di angka Rp 300 juta per tahun. Ke depan, ditargetkan bisa mencapai Rp 500 juta. Meski demikian, tarif sewa untuk penghuni tidak akan mengalami kenaikan.
”Tarif penghuni tetap, paling mahal Rp 200 ribu per bulan. Hanya saja, target penghuni akan ditingkatkan,” tutup Abdul Halil.
Murianews, Kudus – Rumah Susun Sederhana Sewa atau Rusunawa Kudus di Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, dinilai memprihatinkan.
Kondisi tersebut kemudian berimbas pada minat masyarakat untuk menghuni rusunawa.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, Abdul Halil pun tak menampik hal ini. Ia menyebut perlu adanya terobosan khusus untuk meningkatkan tingkat hunian dan pendapatan dari retribusi.
”Fasilitas di sana sungguh sangat memprihatinkan. Kita berharap ada sentuhan khusus agar masyarakat lebih tertarik untuk menghuni,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).
Saat ini, sambung dia, tingkat hunian di Rusunawa Kudus masih jauh dari kata optimal. Salah satu penyebabnya adalah kondisi bangunan yang mengalami kerusakan cukup parah.
Minimnya anggaran perawatan menjadi kendala utama dalam upaya memperbaiki kondisi rusunawa. Setiap tahunnya, anggaran perawatan hanya berkisar Rp 100 juta, yang dinilai sangat kurang mengingat luas dan kompleksitas bangunan.
”Dengan kondisi gedung yang besar, anggaran hanya segitu jelas tidak mencukupi,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, Dinas PKPLH Kudus akan mengajukan nota dinas kepada Bupati Kudus untuk meminta tambahan anggaran guna perbaikan dan perawatan rusunawa.
Tambah promosi dan perbaikan...
Dengan perbaikan fasilitas dan strategi promosi yang tepat, tingkat hunian diharapkan bisa meningkat, sehingga target pendapatan pun dapat tercapai.
”Kami berharap ada kenaikan anggaran agar fasilitas bisa diperbaiki dan lebih layak untuk dihuni,” terangnya.
Pemerintah Kabupaten Kudus menargetkan peningkatan pendapatan retribusi dari rusunawa. Saat ini, pendapatan retribusi masih di angka Rp 300 juta per tahun. Ke depan, ditargetkan bisa mencapai Rp 500 juta. Meski demikian, tarif sewa untuk penghuni tidak akan mengalami kenaikan.
”Tarif penghuni tetap, paling mahal Rp 200 ribu per bulan. Hanya saja, target penghuni akan ditingkatkan,” tutup Abdul Halil.
Editor: Anggara Jiwandhana