BPS Kudus terus memantau perkembangan harga dan menganalisis faktor-faktor penyebab inflasi guna memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah.
Kusuma berharap koordinasi antarinstansi dapat diperkuat untuk menjaga stabilitas harga ke depan, terutama pada komoditas strategis yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Murianews, Kudus – Inflasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami inflasi sebesar 1,63 persen pada April 2025. Angka tersebut menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah.
Bahkan, besaran inflasi di Kabupaten Kudus, tercatat lebih tinggi dari Provinsi Jawa Tengah, yakni 1,38 persen.
Besaran inflasi di Kudus sama dengan Rembang, yakni 1,63 persen. Kemudian, disusul Kota Tegal (1,56 persen) dan Kota Semarang (1,50 persen).
”Kudus tidak hanya tertinggi di Jawa Tengah, tapi juga berada di atas angka rata-rata provinsi, yang menunjukkan tekanan inflasi cukup signifikan di daerah ini,” kata Statistisi Ahli Madya BPS Kudus, Kusuma Agung Handaka, Senin (5/5/2025).
Inflasi di Kudus sendiri mengalami peningkatan bila dibandingkan pada Maret 2025 lalu, yakni 1,29 persen. Kusuma mengatakan kenaikan itu disebabkan penyesuaian tarif listrik, meskipun andilnya pada Maret masih sebesar 0,62 persen.
”Kita lihat pola ini mulai terbentuk sejak Maret. Kenaikan tarif listrik berlanjut ke April dan memberikan dampak dua kali lipat lebih besar,” terangnya.
Selanjutnya, pada Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kudus berada di angka 108,94 persen. Sementara Rembang lebih tinggi nilainya, yakni 112,28 persen.
”Tarif listrik memberikan andil sebesar 1,37 persen terhadap inflasi di bulan April. Ini menjadi faktor dominan yang mendorong inflasi di Kudus maupun wilayah lainnya,” ujarnya.
Perkembangan Harga...
BPS Kudus terus memantau perkembangan harga dan menganalisis faktor-faktor penyebab inflasi guna memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah.
Kusuma berharap koordinasi antarinstansi dapat diperkuat untuk menjaga stabilitas harga ke depan, terutama pada komoditas strategis yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Editor: Zulkifli Fahmi
