”Mereka tidak hanya akan menjadi wajah dari pariwisata Kudus, tetapi kami harapkan juga menjadi agen perubahan yang mampu memperkenalkan potensi wisata dan budaya Kudus ke tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Puncak acara grand final direncanakan digelar pada 14 Juni 2025. Ajang ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat promosi pariwisata berbasis budaya serta mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan daerah.
Para peserta tidak hanya dituntut berpenampilan menarik, tetapi juga memiliki wawasan luas tentang budaya, sejarah, serta potensi pariwisata daerah.
Murianews, Kudus – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Jawa Tengah telah mengumumkan 20 grand finalis Mas dan Mbak Duta Wisata Kudus 2025 secara resmi.
Mereka terpilih setelah menunjukkan semangat dan dedikasi tinggi untuk berkontribusi dalam kemajuan pariwisata serta pelestarian budaya lokal di Kabupaten Kudus.
Plt Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, M Aflah menjelaskan proses seleksi telah berlangsung sejak 25 April 2025, dimulai dari tahap administrasi.
Setelah itu, para peserta mengikuti tes tertulis dan wawancara pada 28–29 April di Aula Disbudpar Kudus.
”Seleksi dilakukan secara ketat dan profesional. Kami ingin memastikan bahwa para finalis yang terpilih benar-benar memiliki kualitas, integritas, dan komitmen untuk menjadi representasi terbaik dari Kudus,” ujarnya, Selasa (6/5/2025).
Adapun nama-nama grand finalis yang berhasil lolos yakni Lion Sandi Ekajati Alika, Athayya Luqyana Hanun, Reygan Ahnaf Arkananta, Nindira Pratiwi, Muhamad Ihza Femando Sugeng Rahayu, Dwi Fajar Lestari, Andra Lugas Nggolojari, Aulia Bilqis Khairuna.
Lalu, Raza Nazeef Mustafid, Nadhia Amira Arbani, Maulana Malik Ibrahim, Nabila Hikmatul Azka, Abdul Alimin Nafis, Zahwa Salsabiil Haafizhoh, Naqib Achab, Arum Mustika Wati, Miftakhur Rohman, Fayza Amelia Azzahra, Muhammad Khusnul Faza, dan Zaskia Nailan Nasha.
Setelah Lolos...
Setelah dinyatakan lolos, para grand finalis akan menjalani masa pembekalan dan karantina untuk memperdalam wawasan serta membentuk karakter sebagai duta wisata yang profesional dan inspiratif.
”Mereka tidak hanya akan menjadi wajah dari pariwisata Kudus, tetapi kami harapkan juga menjadi agen perubahan yang mampu memperkenalkan potensi wisata dan budaya Kudus ke tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Puncak acara grand final direncanakan digelar pada 14 Juni 2025. Ajang ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat promosi pariwisata berbasis budaya serta mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam pembangunan daerah.
Ajang bergengsi ini merupakan wadah pengembangan diri bagi generasi muda Kudus berusia 17 hingga 24 tahun.
Para peserta tidak hanya dituntut berpenampilan menarik, tetapi juga memiliki wawasan luas tentang budaya, sejarah, serta potensi pariwisata daerah.
Editor: Zulkifli Fahmi