Pelaksanaannya diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UMK dan pemerintah desa, sebagai komitmen bersama untuk percepatan pembangunan wilayah berbasis potensi lokal.
”Interaksi langsung dengan masyarakat dan pemerintah desa akan memperkuat kapasitas mahasiswa untuk menjadi SDM unggul,” terangnya.
Dengan pendampingan intensif, pembinaan berkelanjutan, dan dukungan penuh dari universitas, UMK optimistis keberhasilan program di empat desa mitra ini akan menjadi contoh kolaborasi efektif antara dunia akademik dan masyarakat.
Murianews, Kudus – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Universitas Muria Kudus (PPK-Ormawa UMK) bakal diterjunkan ke empat desa mitra di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Empat desa itu yakni Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan; Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati; Desa Pedurenan, Kecamatan Gebog; dan Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo.
Penerjunan itu merupakan bagian dari program hibah pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
”Keempat desa ini dipilih karena memiliki potensi sekaligus tantangan unik yang akan menjadi fokus program pengabdian mahasiswa,” terang Rektor UMK, Prof Darsono, Jumat (15/8/2025).
Darsono menjeaskan, program ini menyasar berbagai bidang, mulai dari budidaya ikan dalam keramba, pengolahan enceng gondok menjadi pakan ternak, pengelolaan sampah, budidaya pisang raja dan olahannya, hingga pengembangan UMKM batik.
Ia mengatakan, keterlibatan empat desa mitra ini merupakan langkah nyata membangun sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat.
”Kami berharap hasilnya bukan hanya meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga mengasah keterampilan mahasiswa dalam problem solving di lapangan,” ujarnya.
Tema Strategis...
Program PPK-Ormawa UMK tahun ini juga mencakup tema-tema strategis seperti Desa Wirausaha, Smart Farming, Desa Digital, Desa Cerdas, hingga Kampung Sehat.
Pelaksanaannya diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UMK dan pemerintah desa, sebagai komitmen bersama untuk percepatan pembangunan wilayah berbasis potensi lokal.
”Interaksi langsung dengan masyarakat dan pemerintah desa akan memperkuat kapasitas mahasiswa untuk menjadi SDM unggul,” terangnya.
Dengan pendampingan intensif, pembinaan berkelanjutan, dan dukungan penuh dari universitas, UMK optimistis keberhasilan program di empat desa mitra ini akan menjadi contoh kolaborasi efektif antara dunia akademik dan masyarakat.
Editor: Zulkifli Fahmi
