Jumat, 21 November 2025

Zainuddin menyebut, sementara beberapa kabupaten kota lain yang memiliki celah fiskal lebar justru mengalami penurunan jumlah dana transfer pusat yang lebih kecil atau bahkan tetap stabil.

”Semakin besar celah fiskal, semakin tinggi kebutuhan dukungan dari pusat. Karena celah fiskal Kudus kecil, maka dana dari pusat berkurang lebih banyak,” imbuhnya.

Menyikapi kondisi ini, Pemkab Kudus tengah menyiapkan langkah efisiensi pada pos belanja yang tidak prioritas. Seperti pos anggaran perjalanan dinas, makanan rapat, dan pengadaan alat tulis kantor.

Belanja akan diarahkan pada kebutuhan mengikat seperti gaji, listrik, dan air, serta program strategis daerah maupun nasional. Termasuk pengentasan kemiskinan, MBG, koperasi desa, dan stunting.

Dari sisi pendapatan, Pemkab Kudus berkomitmen tidak menaikkan tarif pajak daerah. Sebagai gantinya, optimalisasi PAD akan ditempuh melalui kolaborasi pendanaan dengan pemerintah provinsi, pusat, dan sektor swasta, termasuk pemanfaatan program Corporate Social Responsibility (CSR).

”Kita akan integrasikan dengan RKPD, mana program yang bisa dibiayai pusat, provinsi, atau CSR. Pendekatannya kolaboratif agar program prioritas tetap berjalan,” pungkasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler