Jumat, 21 November 2025

Pendidikan vokasi

Upaya untuk merangkul dan melibatkan masyarakat adat dalam pembangunan kebudayaan di Kabupaten Penajam Paser Utara terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Makmur Marbun, melalui berbagai cara, salah satunya mengoptimalkan pendidikan vokasi.

Penajam Paser Utara sebagai Bumi Benua Taka atau Serambi Nusantara yang akan menjadi titik pertemuan dari berbagai budaya yang ada di Indonesia, sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi aspek penting yang perlu dibangun secara berkelanjutan.
Di tengah pembangunan IKN saat ini, salah satu tantangan yang dialami oleh Kabupaten Penajam Paser Utara adalah adanya beberapa lulusan SMA/SMK yang tidak bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi, sehingga menjadi pengangguran terbuka. Lemahnya kemampuan ekonomi menjadi salah satu alasan lulusan SMA/SMK tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi pengangguran terbuka, sekaligus mengantisipasi supaya tidak tertinggal dengan pertumbuhan IKN melalui pendidikan vokasi.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah bekerja sama dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark. Sebanyak 102 orang dikirim ke Jawa Tengah itu untuk mengikuti pelatihan selama 3,5 bulan. Mereka mengikuti enam prioritas pelatihan, seperti pengelasan, perpipaan, kelistrikan, mekanika, rigging, serta scaffolding.

Setelah pelatihan itu selesai, para peserta kemudian mendapatkan sertifikat, kemudian disalurkan ke IKN.

Kerja sama juga dijalin dengan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya untuk menyiapkan tenaga kerja asal Penajam Paser Utara yang nantinya disiapkan untuk bekerja di Bandara Nusantara. Peserta yang dikirim ke Poltekbang Surabaya itu berasal dari lima kelurahan yang terdampak oleh pembangunan Bandara Nusantara.

Dari lima kelurahan tersebut, sebagiannya ada yang dikirim ke Poltekbang Surabaya, sebagian lagi kami kirim untuk magang di Bandara Sepinggan Balikpapan.

Selain itu, pemkab juga telah memberikan sertifikasi kepada 114 tenaga konstruksi atau tukang bangunan. Tujuannya agar tenaga konstruksi itu bisa mudah bekerja di IKN. Dengan demikian, mereka bekerja di IKN dengan memegang lisensi dan kompetensi.

Selain itu, kerja sama dengan perguruan tinggi di Jawa Tengah juga dilakukan. Para pelajar dikirim untuk belajar teknik sipil, planologi, dan kedokteran.

Saat ini, pemerintah kabupaten lebih banyak memilih pendidikan vokasi sebagai sarana penyiapan sumber daya manusia untuk menyambut kehadiran IKN, sekaligus mengurangi pengangguran, karena lulusan pendidikan vokasi lebih siap pakai untuk diterjunkan di dunia kerja.

Pembangunan manusia selalu berkelindan dengan kebudayaan. Bersamaan dengan itu, melibatkan masyarakat adat dan meningkatkan kapasitas mereka dari segi pendidikan menjadi kunci untuk mewujudkan IKN yang maju dan berpihak pada seluruh masyarakat.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler