Kamis, 20 November 2025

Murianews, Blora – Bencana longsor menimpa tebing Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo di perbatasan Desa Gadon-Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, Selasa (12/3/2024) malam.

Akibatnya, jalan dari wilayah Kedungtuban menuju Kecamatan Cepu putus, dan ditutup untuk semua jenis kendaraan roda empat.

Dari pantauan di lokasi, tebing longsor ukurannya cukup lebar. Longsoran terjadi akibat tanah yang berada di bawah jalan cor tergerus debit air Sungai Bengawan Solo yang beberapa hari kemarin mengalami kenaikan.

Operator Dalops Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora Agung Triyono mengatakan, dampak bencana, longsor gerusan sungai Bengawan Solo mengancam ke permukiman warga di bantaran sungai dan memutus akses jalan kabupaten di jalan Ngloram-Gadon.

”Untuk sementara arus lalu lintas jalan dialihkan dari Cepu Ngloram lurus ke arah Dukuh Putuk, Ngloram terus belok kiri ke arah Dukuh Jiwan, Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban. Begitu juga arah sebaliknya,” ucapnya, Rabu (13/3/2024).

Menurut Agung, setelah mendapat laporan tersebut pihaknya kemudian melaksanakan koordinasi lintas sektor untuk melaksanakan pendataan dan pelaporan terkait bencana tanah longsor akibat gerusan Bengawan Solo di Desa Gadon itu.

”Longsor terjadi karena dasar sungai tergerus arus air saat debit Bengawan tinggi. Kemudian debit turun drastis dan menggerus tebing Bengawan dan longsor memutus akses jalan desa serta mengancam permukiman warga,” jelas Agung.

Adapun rumah warga terancam yaitu rumah milik Sukiran yang bagian depan berjarak dua meter dari bibir longsor. Kemudian rumah milik Supi, yang keduanya berada di RT 8/RW 2, Desa Gadon, Kecamatan Cepu.

Kondisi saat ini tebing sungai Bengawan Solo longsor sepanjang 70 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 10 meter. Akses jalan kabupaten terputus sepanjang 70 meter dan tidak dapat dilalui kendaraan.

”Dua rumah warga terancam dan berpotensi longsor susulan,” jelas Agung.

Tim TRC BPBD Blora melaksanakan assesment dan pendataan warga yang terdampak longsor untuk penanganan tindak lanjut.

Agung menghimbau kepada warga sekitar untuk tidak mendekat untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Warga setempat, Sukiran mengatakan, longsor akibat tergerus luapan air Bengawan Solo. Kondisi jalan membahayakan bagi pengendara yang melintas.

”Biasanya jalan ini jadi akses warga Kedungtuban sebelah selatan. Dengan longsor ini ya harus muter lagi,” ucapnya.

Sementara itu warga lain, Rohman Fauzi mengaku harus berputar jika ingin ke Cepu. ”Ya harus putar arah, kalau lewat sini takut semakin longsong dan ambrol, semoga segera ditangani karena jalan ini merupakan akses utama bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.

Untuk diketahui, jalan ini sebelumnya pernah longsor pada tahun 2018 dan jalan hampir terputus hingga akhirnya dilakukan pengecoran.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler