Rabu, 19 November 2025

Murianews, Blora - Kerap dipanggil ke Jakarta oleh beberapa Kementerian untuk memaparkan potensi daerah, Bupati Blora, Arief Rohman optimis kedepannya Kabupaten Blora akan banyak diminati investor. Sehingga dapat membuka banyak lowongan kerja.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara pembinaan karyawan di Gedung Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM. Acara ini digelar pada Kamis (19/9/2024).

Arief Rohman mengaku optimis Blora jadi kabupaten yang strategis, baik strategis untuk kawasan industri, maupun pengembangan UMKM. Apalagi konsep Cepu Raya juga terus dimatangkan, sehingga kelak Blora bisa menjadi pusat ekonomi kabupaten sekitar.

"Kami sudah beberapa kali diundang ke Kementerian Perekonomian dan Kementerian Investasi untuk merancang desain ini. Agar investasi daerah berbasis potensi SDA dan ekonomi lokal bisa didorong bersama," ujarnya.

Dicontohkan juga, Blora punya hasil kayu jati yang berkualitas unggul. Kemudian juga gas alam yang selama ini dialirkan ke Tambaklorok (Semarang). Juga hasil pertanian berupa jagung yang melimpah. Sehingga bisa menarik investor industri pengolahan dengan berbahan bakar gas alam.

"Kerap kami sampaikan ke Kementerian agar Blora diberi jatah untuk membuka investasi berbasis bahan bakar gas alam. Jangan semuanya dialirkan ke Tambaklorok Semarang. Dengan begitu industri dan UMKM bisa ikut tumbuh di Blora. Sebagai pelopor, saat ini di Jiken sedang dibangun Pabrik Kalsium Karbonat. Yang nilainya ratusan miliar," tambah Arief Rohman.

Pabrik Kalsium Karbonat awalnya akan didirikan di Rembang. Namun karena bahan bakar gas alamnya tersedia di Blora, maka pembangunannya dipindah ke Blora. Karena kalau harus membangun jaringan pipa gas ke Rembang tidak efektif.

"Nanti bisa menjadi pelopor untuk perusahaan lain yang butuh bahan baku gas, adanya hanya di Blora," sambungnya.

Bupati juga menyatakan bahwa penataan potensi UMKM juga terus menjadi fokus Pemkab Blora. Sudah banyak produk UMKM yang tembus pasar internasional. Termasuk komitmen melanjutkan renovasi dan pembangunan pasar tradisional untuk sarana perdagangan UMKM.

"Kami mohon maaf jika selama 3 tahun ini belum bisa menyelesaikan semuanya. Termasuk Pasar Ngawen dan Pasar Medang yang terkena musibah kebakaran di awal tahun ini,” ujar Arief Rohman.

Dirinya mengaku sudah menghadap ke Kementerian PUPR untuk mengajukan anggaran hampir Rp 30 miliar untuk Pasar Ngawen, dan diharapkan berhasil. Kenapa mengajukan anggaran ke pusat? karena anggaran Pemkab Blora terbatas dan sudah terbagi ke semua OPD.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler