’’Di Bombana (Sulawesi Tenggara) hasilnya paling signifikan,’’ ujarnya.
Di lahan demplot 1 hektare, mulanya menghasilkan 2,5 ton dengan pupuk kimia. Setelah menggunakan POC rumput laut, meningkat 4,8 ton atau meningkat lebih dari 80 persen.
Sementara di Jawa, baru diujicobakan di Karawang, Jawa Barat dengan luasan demplot 4 hektare. Hasilnya meningkat menjadi 7,1 ton per hektare dari sebelumnya menggunakan pupuk kimia hanya 5,5 ton per hektare.
’’Selanjutnya kami ingin menerapkan di Jawa Tengah, dan kami lihat Blora sangat berpotensi. Apalagi kemarin kami lihat ada penanaman padi serentak juga di sana bersama Menteri Imipas dan Wamentan,’’ paparnya.
Rencana itu pun disambut baik Arief Rohman. Itu mengungat banyak petani Blora mengeluhkan kondisi tanahnya yang mulai jenuh akibat terlalu lama memakai pupuk kimia.
Akibatnya, kualitas unsur hara tanah di sana menurun dan membuat hasil panen tak maksimal.
Murianews, Blora – Pupuk organik cair atau POC dari rumput laut bakal diujicobakan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tak hanya itu, Blora juga dijadikan pilot project penggunaannya di Jawa Tengah.
Kabar itu didapatkan Bupati Blora Arief Rohman saat kunjungan kerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Jumat (20/12/2024).
Dikesempatan itu, Arief diterima Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo dan beberapa direktur, didampingi Gasca Ascara rekanan bisnis media.
Budi Sulistiyo mengatakan, POC dari rumput laut merupakan inovasi KKP guna menunjang peningkatan ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
’’Kita ingin menerapkan pupuk organik ini di Jawa Tengah. Karena Jawa Tengah belum ada, dan kami memilih Blora,’’ ucap Budi Sulistiyo.
Menurut Budi, POC ini telah diujicobakan di beberapa wilayah dan menghasilkan peningkatan panen hingga hampir 30 persen ketimbang pakai pupuk biasa.
Penggunaannya pun tak hanya memberikan keuntungan bagi petani, pupuk organik cair dari rumput lait itu juga dapat mengembalikan kesuburan tanah.
Budi menjelaskan, POC rumput laut itu sudah diujicobakan di 133 titik dengan luasan total 64,48 hektare yang tersebar di Sulawesi Tenggara, Bali, serta Jawa Barat.
Hasilnya...
’’Di Bombana (Sulawesi Tenggara) hasilnya paling signifikan,’’ ujarnya.
Di lahan demplot 1 hektare, mulanya menghasilkan 2,5 ton dengan pupuk kimia. Setelah menggunakan POC rumput laut, meningkat 4,8 ton atau meningkat lebih dari 80 persen.
Sementara di Jawa, baru diujicobakan di Karawang, Jawa Barat dengan luasan demplot 4 hektare. Hasilnya meningkat menjadi 7,1 ton per hektare dari sebelumnya menggunakan pupuk kimia hanya 5,5 ton per hektare.
’’Selanjutnya kami ingin menerapkan di Jawa Tengah, dan kami lihat Blora sangat berpotensi. Apalagi kemarin kami lihat ada penanaman padi serentak juga di sana bersama Menteri Imipas dan Wamentan,’’ paparnya.
Rencana itu pun disambut baik Arief Rohman. Itu mengungat banyak petani Blora mengeluhkan kondisi tanahnya yang mulai jenuh akibat terlalu lama memakai pupuk kimia.
Akibatnya, kualitas unsur hara tanah di sana menurun dan membuat hasil panen tak maksimal.
Siapkan 10 Hektare...
Pihaknya pun bakal menyiapkan 10 hektare lahan demplot untuk uji coba penggunaan pupuk organik dari rumput laut itu. Ia pun menugaskan dinas terkait untuk berkoordinasi dengan tim teknis KKP.
’’Kami sangat senang KKP bisa memilih Blora sebagai lokasi perdana di Jawa Tengah. Ini selaras dengan program swasembada pangan yang terus digaungkan Pak Presiden Prabowo,’’ ujarnya.
Arief pun berharap rencana itu segera diwujudkan. Ia menargetkan Januari bisa segera dilakukan.
’’Ikan sepat ikan gabus, plus ikan lele. Semakin cepat semakin bagus jangan bertele-tele. Karena ini akan sangat membantu petani kita,’’ ujar Bupati Blora.
Editor: Zulkifli Fahmi
