Peristiwa ini terjadi di petak 54, Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Ngampel, yang termasuk dalam wilayah Perhutani KPH Randublatung, Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (2/5/2025).
Dalam upaya menggagalkan aksi ilegal tersebut, petugas Perhutani terpaksa melepaskan dua kali tembakan peringatan untuk menghentikan laju para pelaku. Sayangnya, meskipun tembakan peringatan telah dikeluarkan, para pencuri berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.
”Perlu saya sampaikan terkait video yang beredar, sebenarnya saya sangat menyayangkan. Tapi karena video itu sudah beredar, kami harus menyampaikan bahwa apa yang terlihat di video tersebut adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab kami dalam pengelolaan hutan. Pengamanan ini adalah tugas yang melekat pada petugas Perhutani,” ujar Herry saat ditemui di kantornya, Rabu (7/5/2025).
Murianews, Blora – Sebuah video dramatis yang memperlihatkan pengejaran kawanan pembalakan atau pencuri kayu jati oleh petugas bersenjata api viral di berbagai platform media sosial.
Belakangan diketahui, adegan menegangkan dalam video viral berdurasi lebih dari satu menit tersebut melibatkan tim khusus Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung.
Peristiwa ini terjadi di petak 54, Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Ngampel, yang termasuk dalam wilayah Perhutani KPH Randublatung, Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (2/5/2025).
Dalam upaya menggagalkan aksi ilegal tersebut, petugas Perhutani terpaksa melepaskan dua kali tembakan peringatan untuk menghentikan laju para pelaku. Sayangnya, meskipun tembakan peringatan telah dikeluarkan, para pencuri berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.
Kepala Administrasi KPH Randublatung Herry Merkussiyanto Putro mengonfirmasi kebenaran video tersebut dan menyatakan bahwa petugas Perhutani memang dilengkapi dengan senjata api dalam menjalankan tugas pengamanan hutan.
Namun, ia menyayangkan beredarnya video tersebut di masyarakat.
”Perlu saya sampaikan terkait video yang beredar, sebenarnya saya sangat menyayangkan. Tapi karena video itu sudah beredar, kami harus menyampaikan bahwa apa yang terlihat di video tersebut adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab kami dalam pengelolaan hutan. Pengamanan ini adalah tugas yang melekat pada petugas Perhutani,” ujar Herry saat ditemui di kantornya, Rabu (7/5/2025).
Lebih lanjut, Herry menjelaskan bahwa video tersebut merupakan representasi dari upaya pencegahan yang dilakukan petugas Perhutani dalam mengamankan kayu hutan dari praktik pencurian.
Tembakan Peringatan...
”Apa yang ada di video itu kegiatannya berkaitan dengan pencegahan illegal logging. Kami katakan pencegahan karena selama ini kami lebih mengedepankan pencegahan. Upaya penangkapan baru kami lakukan apabila sudah positif terkait dengan illegal logging,” terangnya.
Herry menambahkan bahwa tindakan melepaskan tembakan peringatan terpaksa dilakukan karena para pencuri kayu berusaha melawan dan mengancam keselamatan petugas saat penyergapan dilakukan.
Dijelaskan, pada saat dilakukan penyergapan sekelompok orang yang melakukan illegal logging mereka melawan dengan jumlah yang cukup banyak.
”Jumlahnya sekitar delapan sampai sembilan orang, sementara petugas kami hanya empat orang pada saat itu. Situasi ini tidak memungkinkan dan membahayakan keselamatan petugas, maka saat mereka akan melakukan perlawanan, kami berikan tembakan peringatan," imbuhnya.
Meskipun para pelaku pencurian berhasil melarikan diri, petugas Perhutani berhasil mengamankan barang bukti berupa tiga batang kayu jati dan satu unit kendaraan bermotor.
Barang bukti tersebut, termasuk kendaraan roda dua, saat ini telah diamankan di Tempat Penimbunan Kayu (TPK) KPH Randublatung untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Pihak Perhutani akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan guna mencegah terjadinya kembali aksi pencurian kayu di wilayah Blora.
Editor: Dani Agus