Kamis, 20 November 2025

Orang nomor satu di Blora itu melanjutkan Dalam forum ini, melibatkan International Network of Eco-regions, Global Alliance of Organic Districts dan Asian Local Government for Organic Agriculture (ALGOA).

Acara ini diikuti sekitar 500 peserta, termasuk lebih dari 100 tamu dan pembicara internasional dari lebih dari 20 negara dan wilayah.

Forum ini menjadi ajang untuk bertukar ide dan sharing mengenai pengembangan distrik/kabupaten organik, yang diikuti 68 delegasi dari berbagai negara.

Pengalaman ini semakin memantapkan tekad Pemkab Blora untuk menguatkan kebijakan yang berpihak pada pertanian organik.

”Kami harus menyusun kebijakan yang berpihak kepada organik. Saya berharap Blora bisa segera menyusun Peraturan Daerah (Perda) soal pertanian organik,” tegas Bupati Arief.

Lebih lanjut, Bupati Arief menyoroti inovasi yang telah dilakukan Blora melalui program GESEKKU (Gerakan Sedekah Kotoran Sapi), yang berhasil mengantarkan Blora meraih predikat Kabupaten Terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Inovasi ini menjadi contoh nyata pemanfaatan potensi lokal berupa kotoran ternak.

”Ke depannya, program ini bisa kita tingkatkan lagi, karena sebagian besar Babinsa juga bertani. Agar masing-masing desa bisa didampingi oleh OPD terkait,” tambah Arief Rohman.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler