Murianews, Grobogan – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Grobogan tercatat tinggi. Dari 178 kasus, terdapat 5 kematian di antaranya.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan pun meminta agar masyarakat lebih waspada meningkatnya kasus DBD saat ini.
”Angka fatality rate-nya 5 dari 178 kasus. itu termasuk tinggi. Kami minta masyarakat lebih waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Grobogan Djatmiko, Selasa (15/8/2023).
Meski termasuk tinggi, namun secara umum kasusnya masih terkendali. Pihaknya meminta masyarakat untuk lebih waspada DBD dengan menerapkan 3M, yakni mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air, dan menguras bak mandi secara berkala.
”Kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat masing-masing. Selain dengan 3M, juga dengan mengonsumsi gizi seimbang,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengajak anak-anak SD dan SMP untuk melakukan perubahan perilaku. Bekerja sama dengan Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Pati dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2 VRP) Salatiga, para siswa itu akan diajak membuat ovitrap alias jebakan nyamuk .
”Alatnya bisa digunakan oleh anak-anak SD dan SMP. Jadi populasi nyamuk yang membawa virus benar-benar bisa ditekan,” katanya.
Harapannya, program tersebut mampu memberi dampak positif. Dengan demikian angka DBD bisa ditekan.
Editor: Cholis Anwar



