
Murianews, Grobogan – Jumlah desa yang mengalami kekeringan di Grobogan, Jawa Tengah masih terus bertambah. Per Kamis (14/9/2023) kemarin, jumlahnya desa yang meminta bantuan air bersih ada sebanyak 97 desa dari 17 kecamatan.
Jumlah itu bertambah banyak dibanding pekan sebelumnya. Per Jumat (8/9/2023) pekan lalu, jumlah desa yang meminta air bersih ada sebanyak 86 desa dari 17 kecamatan.
Dengan jumlah total desa dan kelurahan di Grobogan sebanyak 280 desa/kelurahan, maka kini desa yang terdampak kekeringan sudah mencapai lebih dari sepertiga wilayah Grobogan.
Padahal, jumlah desa yang meminta bantuan air bersih itu bisa jadi lebih sedikit dari jumlah desa yang benar-benar terdampak kekeringan, layaknya fenomena gunung es. Bisa jadi, terdapat desa yang belum melaporkan kekeringan kepada BPBD Grobogan.
Sementara itu, jumlah desa yang sudah diberikan air bersih oleh BPBD Grobogan hingga kemarin ada sebanyak 95 desa dari 17 kecamatan.
Kemudian, jumlah air yang sudah disalurkan kepada warga terdampak kekeringan sebanyak 2.610.000 liter. Penyaluran air 2,6 juta liter tersebut melalui lebih dari 500 tangki.
Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, musim hujan diperkirakan baru akan tiba pada November, atau dua bulan lagi. Meski baru-baru ini Grobogan sempat diguyur gerimis, namun hal itu bukan merupakan tanda-tanda musim kemarau berakhir.
”Belum, belum akan musim hujan. Dari BMKG, diperkirakan dasarian 1 bulan November,” katanya, Jumat (15/9/2023).
Editor: Ali Muntoha