Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Sudah sekitar dua bulan belakangan ini, air PDAM di Desa Grabagan, Kradenan, Grobogan, Jawa Tengah tak mengalir. Warga pun terpaksa membeli air bersih sepekan sekali.

Kades Grabagan Eko Setyawan mengatakan, warga membeli air bersih dua toren seharga Rp 140 ribu. Air tersebut biasanya cukup untuk sepekan, bergantung jumlah anggota keluarga.

”Mungkin sudah dua bulanan ini tidak nyala. Orang sini rata-rata sudah pakai PDAM. Tapi karena tidak nyala itu ya terpaksa sekarang beli. Saya sendiri sudah beli enam kali,” katanya, Selasa (31/10/2023).

Meski mengalami kekeringan, namun pihaknya bersyukur. Sebab, dampak kekeringan tidak separah sebelum berlangganan PDAM. Eko menyatakan, seandainya tidak berlangganan PDAM, kekeringan diperkirakan sudah berlangsung enam bulan lalu.

”Beruntung sudah banyak yang langganan PDAM. Biaya langganannya kira-kira Rp 30 ribu per bulan, termasuk murah. Kalau tidak langganan mungkin sudah sejak berbulan-bulan lalu, mungkin enam bulan lalu sudah sulit air,” imbuhnya.

Menurut Eko, kekeringan kali ini memang cukup parah. Sebab, embung desa juga sampai kering kerontang. Karenanya, masyarakat pun bisa memaklumi bila akhirnya PDAM tidak mengalir lagi.

”Mau protes ke petugas juga tidak enak, karena kekeringan kali ini memang lumayan parah. Embung desa sudah kering, tak ada air sama sekali. Jadi pasrah saja beli air,” paparnya.

Desa Grabagan sendiri, lanjut Eko, dalam sebulan terakhir baru turun hujan sekali. Karenanya, kondisinya kekeringan memang masih parah.

Selain membeli air bersih, warganya sebenarnya juga cukup sering mendapat bantuan air bersih dari berbagai pihak.

”Kalau sini, bantuan air banyak. Dari BPBD pernah, komunitas-komunitas pernah, caleg-caleg juga banyak,” tandasnya.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler