Grobogan Gelar Deklarasi Antikekerasan di Sekolah
Saiful Anwar
Rabu, 1 November 2023 10:51:00
Murianews, Grobogan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui Dinas pendidikan menggelar deklarasi ”Anti Kekerasan di Sekolah” di Alun-alun Purwodadi, Rabu (1/11/2023). Deklarasi yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Grobogan Purnyomo tersebut diikuti sejumlah siswa SMP di Grobogan.
Deklarasi tersebut juga bersamaan dengan deklarasi penanggulangan kenakalan remaja, dan tertib berlalu lintas oleh Satlantas Polres Grobogan.
Purnyomo menyatakan, deklarasi tersebut penting dilakukan melihat tren kekerasan dalam sekolah sudah menjadi isu di beberapa daerah. Deklarasi itu juga sebagai bentuk Implementasi P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
”Kegiatan Ini menjadi bagian dari implementasi kurikulum merdeka yang telah dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Kegiatan ini merupakan gabungan atau implementasi dari seluruh P5 yang ada di masing-masing daerah. Semuanya dipilah, dipilih, serta yang baik dibawa ke sini,” lanjutnya.
Bupati Grobogan Sri Sumarni menambahkan, para pelajar harus digaungkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar masa depannya. Pertanyaan itu seperti nanti akan membuat apa, berbisis apa, mau jadi apa, dan sebagainya.
”Mengapa demikian? Dunia sekarang sudah jauh berubah jika dibandingkan pada era sepuluh tahun atau dua puluh tahun ke belakang. Perkembangan teknologi dan lingkungan global telah berubah drastis,” katanya.
Anak muda Indonesia, kata dia, memiliki peran yang strategis. Mereka sebagai generasi pemikul tanggung jawab untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 mendatang.
”Untuk menjadi pemimpin hebat di masa depan, generasi muda tidak cukup hanya memperkuat pengetahuan, tetapi juga harus memperkuat keterampilan dan sikap, seperti kemampuan memimpin, berkomunikasi, berbahasa asing, berpikir kritis, dan kreatif,” katanya.
Sekolah sebagai agen dalam mempersiapkan generasi, lanjutnya, harus menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan. Sehingga, setelah lulus nanti bisa kreatif dan inovatif sehingga menjadi salah satu roda penggerak perekonomian bangsa.
”Dalam paradigma baru pendidikan nasional, melalui kurikulum merdeka, Profil Pelajar Pancasila menjadi acuan utama dalam memandu kebijakan pendidikan, termasuk sebagai acuan bagi pendidik untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik,” jelasnya.
Editor: Dani Agus
Murianews, Grobogan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui Dinas pendidikan menggelar deklarasi ”Anti Kekerasan di Sekolah” di Alun-alun Purwodadi, Rabu (1/11/2023). Deklarasi yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Grobogan Purnyomo tersebut diikuti sejumlah siswa SMP di Grobogan.
Deklarasi tersebut juga bersamaan dengan deklarasi penanggulangan kenakalan remaja, dan tertib berlalu lintas oleh Satlantas Polres Grobogan.
Purnyomo menyatakan, deklarasi tersebut penting dilakukan melihat tren kekerasan dalam sekolah sudah menjadi isu di beberapa daerah. Deklarasi itu juga sebagai bentuk Implementasi P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
”Kegiatan Ini menjadi bagian dari implementasi kurikulum merdeka yang telah dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Kegiatan ini merupakan gabungan atau implementasi dari seluruh P5 yang ada di masing-masing daerah. Semuanya dipilah, dipilih, serta yang baik dibawa ke sini,” lanjutnya.
Bupati Grobogan Sri Sumarni menambahkan, para pelajar harus digaungkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar masa depannya. Pertanyaan itu seperti nanti akan membuat apa, berbisis apa, mau jadi apa, dan sebagainya.
”Mengapa demikian? Dunia sekarang sudah jauh berubah jika dibandingkan pada era sepuluh tahun atau dua puluh tahun ke belakang. Perkembangan teknologi dan lingkungan global telah berubah drastis,” katanya.
Anak muda Indonesia, kata dia, memiliki peran yang strategis. Mereka sebagai generasi pemikul tanggung jawab untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 mendatang.
”Untuk menjadi pemimpin hebat di masa depan, generasi muda tidak cukup hanya memperkuat pengetahuan, tetapi juga harus memperkuat keterampilan dan sikap, seperti kemampuan memimpin, berkomunikasi, berbahasa asing, berpikir kritis, dan kreatif,” katanya.
Sekolah sebagai agen dalam mempersiapkan generasi, lanjutnya, harus menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan. Sehingga, setelah lulus nanti bisa kreatif dan inovatif sehingga menjadi salah satu roda penggerak perekonomian bangsa.
”Dalam paradigma baru pendidikan nasional, melalui kurikulum merdeka, Profil Pelajar Pancasila menjadi acuan utama dalam memandu kebijakan pendidikan, termasuk sebagai acuan bagi pendidik untuk mengembangkan karakter dan kompetensi peserta didik,” jelasnya.
Editor: Dani Agus