Tokoh Muhammadiyah Grobogan Puji Kepemimpinan Gus Dur
Saiful Anwar
Rabu, 27 Desember 2023 09:37:00
Murianews, Grobogan – Rektor Institut Teknologi dam Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITB-MG) Jati Purnomo memuji kepemimpinan Gus Dur saat menjadi Ketua Umum PBNU.
Hal itu diungkapkannya dalam Haul ke-14 Gus Dur yang digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Grobogan di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Selasa (26/12/2023) malam. Kegiatan Hening Cipta Pergerakan itu mengusung tema ”Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”.
Jati bercerita, saat Gus Dur memimpin PBNU pada 1980an, dirinya masih aktif di Pemuda Muhammadiyah. Dia mengaku, saat itu sudah berpikir bahwa Gus Dur dengan kepemimpinannya akan mampu membawa NU lebih maju.
”Ketika saya tahu Gus Dur pemimpin PBNU, saya berpikir Gus Dur ini pemikirannya maju. Nanti NU akan menyalip gerakan Muhammadiyah,” ujar Jati yang juga mantan Ketua PD Muhammadiyah Grobogan itu.
Jati mengatakan, bagi warga Muhammadiyah, Gus Dur bagaikan permata. Sebab mampu menerapkan konsep kemanusiaan dengan mudah.
”Bagi Warga Muhammadiyyah, Gus Dur adalah warosatul anbiya' (penerus para nabi). Gus Dur laksana permata karena mampu menerapkan konsep kemanusian, bahkan dimulai dari keluarganya sendiri,” imbuhnya.
Gus Dur, lanjut Jati, mengajarkan bahwa ketika semua orang kembali menjalankan ajaran agama atau ketahuidan, maka yang akan lahir nilai yakni nilai persatuan, kemanusiaan, dan keadilan.
Narasumber lain dalam kegiatan itu yakni Pendeta GKI Purwodadi Rita Dwi Lestari. Rita menyampaikan, Gus Dur membuat orang memandang bahwa politik itu sebenarnya luhur.
”Banyak yang salah paham beranggapan politik itu kotor. Padahal dari Gus Dur sebenarnya politik itu luhur karena mengandung perjuangan nilai-nilai yang sering saya sebut politik nilai,” kata dia.
Demokrasi, kata dia, seharusnya menjadi upaya bersama demi tercapainya kemaslahatan rakyat. Politik nilai harus sudah tertanam terlebih dahulu termasuk melalui pendidikan.
”Pendidikan harus mempersiapkan pemimpin yang berkarakter luhur. Karakter luhur menopang etika budaya demokrasi,” imbuhnya.
Turut hadir dalam acara itu Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto, para pimpinan omas keagamaan PCNU dan PD Muhammadiyyah.
Kemudian dari GKI Purwodadi, GKJ Purwodadi, Katolik Purwodadi, keluarga Konghucu, Anggota DPRD Grobogan, kelompok organisasi pemuda, serta sejumlah undangan lain.
Editor: Dani Agus
Murianews, Grobogan – Rektor Institut Teknologi dam Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITB-MG) Jati Purnomo memuji kepemimpinan Gus Dur saat menjadi Ketua Umum PBNU.
Hal itu diungkapkannya dalam Haul ke-14 Gus Dur yang digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Grobogan di ruang Riptaloka Setda Grobogan, Selasa (26/12/2023) malam. Kegiatan Hening Cipta Pergerakan itu mengusung tema ”Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”.
Jati bercerita, saat Gus Dur memimpin PBNU pada 1980an, dirinya masih aktif di Pemuda Muhammadiyah. Dia mengaku, saat itu sudah berpikir bahwa Gus Dur dengan kepemimpinannya akan mampu membawa NU lebih maju.
”Ketika saya tahu Gus Dur pemimpin PBNU, saya berpikir Gus Dur ini pemikirannya maju. Nanti NU akan menyalip gerakan Muhammadiyah,” ujar Jati yang juga mantan Ketua PD Muhammadiyah Grobogan itu.
Jati mengatakan, bagi warga Muhammadiyah, Gus Dur bagaikan permata. Sebab mampu menerapkan konsep kemanusiaan dengan mudah.
”Bagi Warga Muhammadiyyah, Gus Dur adalah warosatul anbiya' (penerus para nabi). Gus Dur laksana permata karena mampu menerapkan konsep kemanusian, bahkan dimulai dari keluarganya sendiri,” imbuhnya.
Gus Dur, lanjut Jati, mengajarkan bahwa ketika semua orang kembali menjalankan ajaran agama atau ketahuidan, maka yang akan lahir nilai yakni nilai persatuan, kemanusiaan, dan keadilan.
Narasumber lain dalam kegiatan itu yakni Pendeta GKI Purwodadi Rita Dwi Lestari. Rita menyampaikan, Gus Dur membuat orang memandang bahwa politik itu sebenarnya luhur.
”Banyak yang salah paham beranggapan politik itu kotor. Padahal dari Gus Dur sebenarnya politik itu luhur karena mengandung perjuangan nilai-nilai yang sering saya sebut politik nilai,” kata dia.
Demokrasi, kata dia, seharusnya menjadi upaya bersama demi tercapainya kemaslahatan rakyat. Politik nilai harus sudah tertanam terlebih dahulu termasuk melalui pendidikan.
”Pendidikan harus mempersiapkan pemimpin yang berkarakter luhur. Karakter luhur menopang etika budaya demokrasi,” imbuhnya.
Turut hadir dalam acara itu Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto, para pimpinan omas keagamaan PCNU dan PD Muhammadiyyah.
Kemudian dari GKI Purwodadi, GKJ Purwodadi, Katolik Purwodadi, keluarga Konghucu, Anggota DPRD Grobogan, kelompok organisasi pemuda, serta sejumlah undangan lain.
Editor: Dani Agus
