Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Musim hujan dari tahun ke tahun beriringan dengan musim penyakit demam berdarah dengue (DBD). Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan pun mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu waspada penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Grobogan Djatmiko mengatakan, ada beberapa kecamatan dengan kasus yang signifikan sepanjang 2023 lalu. Tiga terbanyak yakni Kecamatan Tawangharjo (47), Toroh (37), dan Purwodadi (32) kasus.

”Di Kecamatan Toroh ada tiga pasien meninggal dunia, dan di Kecamatan Purwodadi ada satu pasien yang meninggal,” katanya, Rabu (31/1/2024).

Djatmiko pun mengingatkaan masyarakat untuk selalu waspada. Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan yakni dengan penyemprotan atau fogging. Saat ini pihaknya pun telah mengupayakan fogging setiap hari.

”Setiap hari kita upayakan untuk fogging atau penyemprotan untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypti,” imbuhnya.

Berkaca kejadian DBD pada tahun lalu, dia menyatakan, penanganan yang tepat untuk pencegahan DBD yakni melalui pemberantasan sarang nyamuk atau PSN secara serentak.

“Fogging adalah salah satu pilihan saja. Tentu dengan pertimbangan hasil pemeriksaan epidemiologi dan pertimbangan lingkungan agar tidak resistan dan lingkungan tercemar insektisida. Warga juga boleh melakukan pencegahan dengan PSN dan 3M plus,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, setiap puskesmas dapat berkolaborasi dengan warga untuk serentak melakukan PSN. Harapannya bisa membunuh nyamuk dewasa, telur hingga jentik.

”Fogging itu hanya bisa membunuh nyamuk dewasa saja. Maka puskesmas berkolaborasi dengan warga serentak untuk melakukan PSN,” tandasnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler