Rabu, 19 November 2025

 

Murianews, Grobogan – Setidaknya terdapat 2.662 rumah dan 56 hekter area persawahan terendam dalam bencana banjir di Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024).

Total terdapat 32 desa dari 12 kecamatan terendam. Jumlah itu bertambah dibanding sebelumnya, di mana terdapat 29 desa dari 11 kecamatan terendam.

Kecamatan tambahan, yakni Kecamatan Grobogan. Ada beberapa desa terendam di kecamatan yang dulunya jadi ibu kota kabupaten tersebut.

Data rumah terendam itu diungkapkan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dalam kunjungannya ke Gubug, siang ini.

Dia menjelaskan, selain rumah dan sawah, banjir juga merendam fasilitas pendidikan (6 unit), rumah ibadah (1 unit), 1 kandang sapi. Kemudian ada pula talud rusak, rabat beton, dan pemadasan.

Pj Gubernur mengatakan, kondisi banjir saat ini sudah berangsur surut di beberapa titik. Saat ini banjir masih dalam penanganan BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten Grobogan.

Nana menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi tersebut mengakibatkan volume air di tiga daerah aliran sungai (DAS) yaitu Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang yang berada di Kabupaten Grobogan meluap.

Terkait upaya penanganan, lanjut Nana, BPBD Provinsi Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan BPBD Grobogan. Hal itu untuk memastikan kondisi di lapangan, baik evakuasi masyarakat terdampak, penyiapan dapur umum, dan distribusi logistik yang diperlukan.

”BPBD Kabupaten Grobogan bersama Pemprov Jawa Tengah dibantu TNI dan Polri terus melakukan langkah-langkah untuk evakuasi. Masyarakat yang terdampak kami arahkan ke beberapa tempat yang aman. Dapur lapangan dan pengiriman logistik juga dilakukan,” jelasnya.

BPBD Grobogan juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melakukan assessment dan evakuasi warga yang terjebak banjir. Selain itu, juga melakukan pendistribusian nasi bungkus untuk warga yang terdampak banjir.

Usai wawancara dengan awak media, Nana bersama sejumlah OPD Pemprov Jateng langsung meninjau lokasi banjir.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler