Pilkada 2024
Santer Mau Maju Pilkada Grobogan, Sosok Ini Pilih Mundur Teratur
Saiful Anwar
Kamis, 29 Februari 2024 16:46:00
Murianews, Grobogan – Sosok bernama Ady Setiawan sempat santer terdengar ingin ikut kontestasi dalam pilkada grobogan atau nyabup. Namun, pria yang disapa Pakde Air itu kini mengaku pilih mundur teratur mengurungkan niatnya karena realitas politik.
Dihubungi Murianews.com pada Kamis (29/2/2024), pria yang kini menjadi Direktur Utama PDAM Indramayu, Jawa Barat itu mengaku alasannya tak jadi nyabup karena realitas politik. Selain tidak punya partai, menurutnya butuh modal finansial yang tidak sedikit untuk mengikuti kontestasi Pilkada.
”Tidak berani (nyabup). Satu, bukan orang partai dan kedua modalnya tipis,” kata dia.
Meski demikian, Pakde Air mengaku siap maju bila ada partai yang mencalonkan dirinya tanpa embel-embel mahar. Dia menyatakan siap menyeimbangkan pemikiran dan pengalaman.
”Kalau ada partai yang mau mencalonkan saya gratis, saya siap menyeimbangkan pemikiran dan pengalaman saya di tanah kelahiran leluhur saya. Siap mengabdi,” tegas mantan Dirut PDAM Grobogan itu.
Pade Air mengaku sebenarnya sudah berminat memimpin Kota Kedelai sejak menjabat Dirut PDAM pada 2011–2015 lalu. Namun demikian, konstelasi politik menurutnya belum berpihak untuk bisa memunculkan masyarakat umum untuk kontestasi.
”Sejak menjabat di PDAM Grobogan saya terpanggil untuk mengabdi dan membuat perubahan kebaikan di Grobogan. Tapi realitas politik dan politik birokrasi cenderung belum berpihak pada munculnya kesempatan tokoh-tokoh masyarakat umum untuk berkontestasi,” ungkapnya.
Pakde Air berharap, masyarakat ke depan semakin cerdas menentukan pemimpin. Yakni yang memiliki rekam jejak, melayani rakyat untuk memajukan Grobogan.
”Bukan pembagian kekuasaan atas dasar kesepakatan politik,” imbuhnya.
Menurutnya, politik birokrasi juga harus dikelola dengan baik untuk kemajuan masyarakat. Selain itu, inovasi pelayanan juga mesti mengejar ketertinggalan rasio pertumbuhan ekonomi daerah dan indeks pembangunan manusia.
”Birokrasi harus out of the box melihat dan memberi kesempatan yang sama terhadap stakeholder untuk memimpin pemerintahan di Grobogan,” paparnya.
Meski demikian, saat ini Pakde Air mengaku masih ingin tetap memberikan kebaikan bagi warga Grobogan. Salah satunya, melalui pengajian rutin jamaah sendang Selawat.
Saat Grobogan terjadi banjir pada awal Februari lalu pun dirinya juga turut menyumbangkan sembako bagi masyarakat terdampak.
Editor: Cholis Anwar



