Dua Orang Meninggal Karena DBD di Grobogan Sejak Januari

Saiful Anwar
Kamis, 29 Februari 2024 17:29:00

Murianews, Grobogan – Dua orang meninggal karena demam berdarah (DBD) sejak Januari 2024. Kasus DBD sendiri hingga akhir Februari ini sudah mencapai 174 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan Slamet Widodo mengatakan, meski kasusnya cukup banyak, namun belum ada rencana penetapan kejadian luar biasa (KLB) DBD.
”Tahun 2024 hingga Februari minggu ketiga, jumlah 174 kasus DBD. Meninggal dua orang. Kasus bulan Januari ada 114 kasus, dan Februari 60 kasus,” katanya, Kamis (29/2/2024).
Slamet menjabarkan, pihak RS sudah melakukan antisipasi dengan penambahan tempat tidur. Pihak RS pun mesti berusaha merawat para pasien.
”Ya kita berusaha untuk tetap harus dirawat dengan penambahan tempat tidur (TT). Ya (RS) tidak diminta sudah antisipasi,” imbuhnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Kemudian, ketika ada yang sakit agar segera dibawa fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
”Ya edukasi. Paling penting itu PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Kalau sakit segera periksa ke faskes. Yang penting daya tahan tubuh terjaga,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah rumah sakit di Purwodadi, Grobogan dikeluhkan penuh oleh warga. Nita (36), seorang warga Purwodadi mengaku ditolak beberapa RS saat membawa ayahnya yang kondisinya menurun drastis.
Terpaksa, Nita pun membawa sang ayah ke klinik 24 jam. Beruntungnya, di klinik tersebut sudah ada layanan yang diinginkannya, sehingga kondisi sang ayah perlahan membaik.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soedjati Purwodadi Edi Mulyanto tidak menampik kabar tersebut. Dia menjelaskan, pasien tidak bisa asal masuk karena harus dibagi sesuai dengan indikasi rawatnya.
Dia menambahkan, penuhnya ruangan IGD maupun rawat inap itu salah satunya disebabkan banyaknya pasien DBD.
”Banyak pasien dirawat dengan DBD, terutama anak-anak,” ujar dia.
Editor: Cholis Anwar